Skip to content

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi kesehatan telah menjadi fokus utama pada Hospital Management Asia (HMA), mencerminkan transformasi digital yang cepat di beberapa rumah sakit di Asia. HMA 2025, akan kembali fokus pada prinsip-prinsip inti manajemen rumah sakit: kualitas dan keamanan perawatan, pengalaman pasien, dan kepemimpinan yang efektif. Teknologi digital tidak akan diabaikan sepenuhnya, tetapi akan dibahas dalam kaitannya dengan bagaimana teknologi tersebut dapat meningkatkan area-area inti tersebut. HMA 2025 mengangkat tema Quality, experience & leadership in healthcare: integrate, inspire, innovate. Konferensi diadakan selama 2 hari pada 10 dan 11 September 2025 di Ho Chi Minh City, Vietnam. Rangkaian kegiatan diawali dengan workshop pada 9 September dan kunjungan rumah sakit pada 12 September 2025. PKMK UGM berkesempatan mengikuti agenda tersebut, reportase kegiatan dapat disimak melalui website ini. 

Forum Nasional XV JKKI 2025 memberikan kesempatan kepada akademisi, analis kebijakan, peneliti, pengambil keputusan dan pemangku kepentingan di bidang kesehatan untuk berpartisipasi menyediakan evidence-based policy dan dibahas dalam kegiatan seminar. Partisipasi dapat dilakukan dengan mengirimkan policy brief sesuai dengan topik Forum Nasional XV. Ketentuan policy brief:

  1. Topik policy brief berkaitan dengan Topik Fornas XV
  2. Terdiri dari maksimal 4 halaman
  3. Mencantumkan nama penulis dan asal instansi
  4. Policy brief sudah di design/layout
  5. Menjelaskan permasalahan dan usulan kebijakan
  6. Disertai dengan Video selama 5 menit

Sebagai upaya memperkuat kapasitas analisis dan komunikasi kebijakan di bidang kesehatan, PKMK FK-KMK UGM akan menyelenggarakan Workshop Analisis Kebijakan Kesehatan Berbasis Bukti melalui Penyusunan Policy Brief dan Advokasi Kebijakan pada 25–26 September 2025 di Yogyakarta. Workshop ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman dan keterampilan dalam menyusun policy brief yang efektif serta mengembangkan strategi advokasi kebijakan berbasis bukti.

Melalui kegiatan ini, peserta dibekali pemahaman tentang konsep kebijakan kesehatan, analisis isu, serta keterampilan knowledge translation untuk menjembatani gap antara bukti penelitian dengan kebutuhan praktik kebijakan. Workshop ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas keputusan dan memperkuat peran bukti dalam kebijakan kesehatan di Indonesia. Simak informasi selengkapnya pada tautan berikut.

Negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah (MIC) seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand tengah menghadapi tantangan besar dalam membiayai sistem kesehatannya. Beban penyakit yang semakin kompleks, seperti penyakit tidak menular, pandemi global, serta populasi yang menua, mendorong kebutuhan akan sistem pembiayaan kesehatan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Dalam menghadapi tantangan ini, berbagai negara mulai mengevaluasi kembali peran dan kombinasi antara sistem pajak, jaminan sosial kesehatan (SHI), dan asuransi kesehatan swasta (PHI). 

Melalui Policy Seminar on Health System Transformation in Financing, para peserta diajak untuk mendalami pendekatan kebijakan yang relevan, belajar dari studi kasus negara lain, serta merumuskan strategi implementasi dan evaluasi kebijakan pembiayaan yang inklusif dan berkeadilan. Simak informasi selengkapnya pada tautan berikut.

Mempelajari
UU No.17/2023 Tentang Kesehatan

Review

Publikasi