BPJS Kesehatan Cetak 55,53 Juta Kartu Indonesia Sehat

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melaporkan telah mencetak lebih dari 60% atau sekitar 55,53 juta Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari target 86,4 juta kartu.

Seusai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengatakan program KIS yang diusung Presiden terus digulirkan. Targetnya pada akhir 2015, 86,4 juta KIS sudah selesai didistribusikan ke seluruh Indonesia.

"Menuju Desember harus selesai 86,4 juta kartu dan hari ini kartu yang sudah tercetak 55.534.623 kartu," ujarnya di Kantor Presiden, Jumat (20/11/2015).

Sejalan dengan perkembangan pencetakan kartu, distribusi KIS juga terus disebarkan kepada masyarakat berpendapatan rendah yang berhak menerima KIS.

Fahmi menambahkan pada 2016, pemerintah telah sepakat untuk menaikkan premi kelompok penerima bantuan iuran (PBI) atau pemegang KIS dari Rp19.225/orang/bulan menjadi Rp23.000/orang/bulan.

Dengan tarif premi PBI Rp23.000, subsidi iuran yang ditanggung pemerintah mencapai lebih dari Rp23,8 triliun pada 2016, naik dari pagu tahun ini yang sebesar Rp19.9 triliun.

"Iuran itu mestinya tahun depan kelas 3 hitungan kami dan DJSN Rp36.000/orang/bulan. Tapi pemerintah tetapkan Rp23.000. Pasti ada mismatch," tuturnya.

Selisih antara pemasukan dari premi dan klaim, kata Fahmi, berisiko menimbulkan selisih pada kas BPJS Kesehatan. Untuk menutup selisih tersebut, pemerintah berencana menyuntik BPJS Kesehatan dengan penyertaan modal negara (PMN) yang dialokasikan dalam APBN 2016.

"Dengan suntikan dana pemerintah, pemasukan dan pengeluaran jadi seimbang. Tapi kalau dibelah suntikan dana dan iuran, tentu iuran harus ditingkatkan," pungkasnya.

sumber: http://industri.bisnis.com/