Lokakarya Penguatan Sistem Kesehatan Mental Masyarakat


8sept

Lokakarya terkait kesehatan mental diselenggarakan di Fakultas Psikologi, UGM pada 8-9 September 2014. Peserta yang hadir berasal dari berbagai pihak, antara lain dekan, pengajar di bidang psikiatri, kedokteran dan psikologi. Selain itu, hadir pula dokter, klinisi, psikolog, perawat dan lain-lain. Subandi, MA, PhD, Wadek Bidang Pengabdian Masyarakat Fakultas Psikologi menegaskan hari pertama akan diisi dengan diseminasi hasil penelitian. Kemudian, keesokan harinya akan diisi pertemuan dengan stakeholder dari Pusat.Acara ini merupakan penutupan kerjasama penelitian yang dilakukan oleh USAID, Harvard University, UGM dan Universitas Syiah Kuala. Tema besar yang diangkat ialah pengembangan layanan kesehatan mental di Indonesia. Proyek penelitian ini dilakukan pada Juli 2011-Juli 2014.

Latar belakang penelitian lintas negara ini ialah perlu dikembangkan kesehatan mental pasca konflikatau bencana, harapannya akan muncul sistem kesehatan mental yang baru sesuai perkembangan yang ada. Isu menarik yang berkembang akhir-akhir ini ialah UU Keswa tentang pemasungan. Ada banyak praktek pemasungan dengan beragam cara dan pembatasan waktu, ungkap Prof. Byron Good, PhD.

Pemasungan

Ada banyak cerita terkait pemasungan ini, lalu apa yang disebut dengan pemasungan? Pemasungan ialah pembatasan kegiatan dan hak-hak hidup dari seorang pasien. Seringkali pemasungan harus dilakukan karena care giver atau keluarga pasien gangguan jiwa tidak bisa selalu menunggui pasien. Terkadang karena mengurusi pasien atau anggota keluarga yang sedang sakit mentalnya, perekonomian dan kegiatan rutin seperti bekerja dan sekolah menjadi terhambat.

Selain itu, pengalaman pemasungan ini cukup memprihatinkan. Salah satu tenaga kesehatan yang berbagi pengalaman ialah Ners. M. Sunarto, M. Kep, Sp. Kep J, di Bima, NTB ada kasus pemasungan yang telah dilakukan selama 15 tahun. Akhirnya tenaga kesehatan yang 'menemukan' kasus tersebut segera membuat inovasi kayu untuk meluruskan kaki pasien. Ternyata teknologi itu tepat guna kaki pasien berhasil lurus kembali, namun kaki kiri sudah tidak dapat tertolong (wid).

 

Video Presentasi

Video Part 1

 

Video Part 2

Video Part 3

Materi Presentasi

   Pelayanan Kesehatan Jiwa pada Jaminan Kesehatan Nasional - Prof. Ali Ghufron
Studi Deskriptif pengalaman keluarga & pasien dengan gangguan mental yang di pasung dalam program bebas pasung 2012 
Model Dsicharge Pasien di Rumahsakit Jiwa Grhasia untuk Perawatan berkelanjutan bagi Pasien Psikiotik di Puskesmas Kabupaten Sleman
Sistem Rujukan Balik dan Pemulangan Pasien dan Pemulangan Pasien di RS Jiwa Grhasia DIY - Joep A. Djojodibroto
Training on Mental Health For Primary Health Care Workers to Provide Psychoeducation to Family Care Providers of Persons with A Psychotic Disorder - Carla, Warih, Ida, Siti
Peningkatan Kompetensi perawat CMHN dan GP Plus dalam meningkatkan kemandirian dalam pemberdayaan pasien gangguan jiwa berat paska pasung - M. Sunarto
Hubungan Antara Beban fisik , Beban Psikologis dan Ekstraversi dengan Penyesuaian Pada Family Caregiver Pasien Skizofrenia - Nadya Anjani Rismarini, S.Psi
Pelatihan Kesehatan Jiwa bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas (Mental Health Training on Medical Staffs in Primary Health Care) - Susi
Action Research for strengthening mental health care system in Indonesiain Indonesia - Sambutan Subandi
Mental Health Village Cadre Improvement Program: An Integrating Training Models - Ariana
   Kelompok Konsumen Fakultas Psikologi UGM
   Era Baru Kesehatan Mental Indonesia: Sebuah Kisah dari Desa Siaga - Alifa
Hubungan Antara Beban Sosial dan Ekstraversi dengan Penyesuaian Pada Family Caregiver Pasien Skizofrenia - Astrini
Hubungan antara persepsi dukungan keluarga sebagai pengawas minum obat (PMO) dengan Efikasi diri apda penderita TB - Nurlita