Reportase: Peluncuran Buku Statistik JKN 2014 - 2018: Mengungkap Fakta JKN dengan Data

22j

Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS K) meluncurkan Buku Statistik JKN 2014 - 2018: Mengungkap Fakta JKN dengan Data di Jakarta pada 18 Juni 2020. Buku ini mendeskripsikan data dan statistik terkait implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 2014 - 2018. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P (Menteri koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Ir. Tubagus Achmad Choesni, M.A., M.Phil. (Ketua DJSN), dan Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes (Direktur Utama BPJS Kesehatan). Selain itu, narasumber yang membahas buku ini adalah Prof. Hasbullah Thabrany (akademisi), Mundiharno (Direktur Perencanaan Pengembangan dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan), dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp.PK PhD (PERSI) dan Asih Eka Putri (Anggota DJSN). Program yang juga diadakan secara telekonferens ini dihadiri perwakilan Komisi IX DPR RI, BPJS Ketenagakerjaan, perwakilan Pemerintah Daerah dan akademisi.

Kegiatan peluncuran buku ini diawali dengan sambutan oleh Dirut Utama BPJS Kesehatan dan Ketua DJSN. Fachmi Idris menyampaikan, program JKN telah menapaki tahun ketujuh dan memiliki angka kepesertaan sebesar 224 Juta Jiwa (84% penduduk Indonesia). JKN telah memiliki peranan besar dalam memastikan hak layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia yang adil dan beradab. Peluncuran buku statistik JKN merupakan wujud BPJS Kesehatan dalam upaya peningkatan tata kelola yang lebih baik dan upaya transparansi data. Di akhir sesinya, Dirut BPJS ini menekankan bahwa data JKN ini adalah aset besar yang dapat digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan layanan kesehatan yang lebih baik. Selanjutnya, Ketua DJSN memaparkan bahwa peluncuran buku ini merupakan proses kerjasama yang panjang antara DJSN dan BPJS Kesehatan RI. Achmad Choesni menekankan, data pada buku tersebut dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan evaluasi pelaksanaan JKN. Buku statistik JKN diharapkan menjadi sumber informasi yang dapat digunakan oleh pemangku kepentingan untuk menghasilkan kebijakan berdasarkan data empirik.

Selanjutnya, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P selaku Menko PMK memberikan keynote speech pada peluncuran buku statistik JKN. Muhadjir Effendy sangat menyambut baik kegiatan peluncuran buku statistik JKN ini. Berdasarkan data - data ini program JKN memiliki data yang kaya untuk digunakan sebagai dasar pembuatan kebijakan. Menteri Koordinator PMK menambahkan, aspek pelayanan kesehatan perlu dilakukan banyak perbaikan, khususnya pada aspek kesetaraan pelayanan, kemudahan akses, dan kualitas pelayanan. Pandemi COVID-19 ini juga telah menjadi momentum besar bagi perbaikan program JKN. Pandemi ini telah memberikan gambaran secara jelas bahwa masih adanya ketimpangan infrastruktur, suprastruktur, SDM kesehatan dan sistem pelayanan kesehatan di beberapa daerah. Momen pandemi dan data statistik ini diharapkan dapat menjadi modal penting untuk perbaikan sistem kesehatan nasional.

Kegiatan ini dilanjutkan ke sesi presentasi oleh Asih Eka Putri (anggota DJSN) dan Mundiharno (Direktur Perencanaan Pengembangan dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan). Ketua Pokja pengolahan dan analisis data JKN 2014 -2018 menyampaikan perjalanan panjang bagaimana mengolah data populasi peserta JKN yang sangat besar menjadi buku statistik. Asih menjelaskan, data - data ini ditunjukkan sebagai upaya transparansi implementasi program JKN dan meningkatkan pemahaman seluruh pemangku kepentingan melalui telaah sumber data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Proses pengolahan big data ini melibatkan BPJS Kesehatan, Universitas (UI dan UGM), TNP2K dan tenaga ahli. Masyarakat dan pembuat kebijakan dapat mengakses data JKN tahun 2014 - 2018 secara lengkap, meliputi: data peserta, iuran, pembiayaan, pemanfaatan fasilitas kesehatan, sebaran fasilitas kesehatan, alat medis, obat, hingga jenis penyakit yang membutuhkan pembiayaan besar.

download materi

Selain itu, Mundiharno menambahkan, besarnya data yang dikelola membuat BPJS Kesehatan ingin mengelola sumber daya tersebut dengan baik. Sebelumnya, BPJS Kesehatan juga meluncurkan data sampel BPJS Kesehatan yang telah digunakan oleh banyak akademisi dan peneliti. Buku Statistik JKN ini menjadi modal untuk mewujudkan kebijakan layanan kesehatan yang lebih baik dan berdasarkan evidence based policy. 

download materi

Emanuel Melkiades Laka Lena sangat menyambut baik upaya oleh DJSN dan BPJS Kesehatan dalam memberikan informasi mengenai buku statistik JKN. Informasi ini sangat penting untuk mengevaluasi kebijakan JKN yang telah berjalan sejak 2014. Perwakilan Komisi IX DPR RI ini juga menyampaikan bahwa buku statistik JKN ini memberikan informasi tentang beberapa penyakit dan tindakan medis yang memiliki kontribusi biaya yang besar. Berdasarkan hal tersebut, tata kelola layanan perlu ditingkatkan lebih maksimal. Emanuel juga menuturkan bahwa saat ini pihaknya juga banyak mendiskusikan tentang isu kelas standar JKN, peningkatan upaya promotif preventif, dan penggunaan alat kesehatan dan obat dalam negeri. Buku ini dinilai bisa menjadi pedoman bagaimana kebijakan dapat dibuat berdasarkan data yang ada.

Berikutnya, Prof. Hasbullah Thabrany menyampaikan pandangannya tentang buku statistik JKN 2014 - 2018. Menurut Hasbullah, secara statistik buku ini telah membuktikan terjadi peningkatan akses layanan kesehatan yang sangat signifikan. Program JKN yang dijalankan sejak 2014 dinilai telah mampu memenuhi hak - hak warga negara dalam mendapatkan layanan kesehatan yang adil. Selain itu, era JKN ini telah menaikkan jumlah FKTP dan FKRTL. Ahli ekonomi kesehatan ini juga menekankan, program JKN dinilai melindungi masyarakat miskin dengan adanya peningkatan akses bagi peserta JKN kelas III. Hasbullah juga berpendapat, isu fraud dan isu terkait PBPU tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap permasalahan utama terkait defisit di era JKN saat ini. Defisit tersebut memiliki hubungan terhadap meningkatnya penggunaan layanan kesehatan dan ketidaksesuaian besaran iuran dengan nilai aktuaria. Data statistik pada buku ini cukup menggambarkan fakta yang ada tentang implementasi JKN sejauh ini.

Dwonload Materi

Sekretaris Kompartemen Jaminan Kesehatan PERSI, dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp.PK, PhD, menanggapi dan membahas peluncuran buku statistik JKN dan kondisi rumah sakit di era JKN. Tonang menggarisbawahi, rumah sakit telah melakukan banyak “diet” untuk melakukan efisiensi supaya dapat memenuhi ketentuan tarif yang telah ditetapkan dalam lingkup kebijakan JKN. Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS ini juga menjelaskan bahwa RS secara signifikan mengalami kenaikan angka kunjungan namun tidak selaras dengan pendapatan rumah sakit. RS sudah sangat berjuang dalam menyesuaikan tarif dan pemberian layanan kesehatan secara optimal. Terkait dengan kendala yang dialami, RS memiliki kendala terhadap isu tudingan fraud, kendala sistem rujukan, dan pencairan klaim yang lambat. Oleh karena itu, pihak rumah sakit membutuhkan kepastian arah dan kebijakan yang mendukung rumah sakit untuk mendukung program JKN.

Download Materi

Sesi diskusi pada program ini banyak membahas mengenai pentingnya peningkatan kualitas kebijakan layanan kesehatan berbasis bukti. Buku Statistik JKN 2014 - 2018 diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas bagi semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan layanan kesehatan. Selain itu, sesi ini juga menyoroti iuran peserta, tingginya angka operasi caesar dan tingginya pembiayaan layanan kesehatan penyakit katastropik. Kegiatan peluncuran buku statistik JKN diakhiri dengan penekanan bahwa keberlanjutan JKN adalah tanggung jawab semua pihak. Data empirik yang telah ada ini dapat menjadi modal penting untuk meningkatkan implementasi program JKN yang lebih optimal. Buku statistik JKN 2014 - 2018 dapat diakses di website Dewan Jaminan Sosial Nasional.

Video pertemuan Peluncuran Buku Statistik JKN 2014 - 2018: Mengungkap Fakta JKN dengan Data dapat diakses melalui akun Youtube DJSN RI atau link berikut:

klik disini 

Reporter : Nopryan Ekadinata (PKMK FK - KMK UGM)