Reportase Webinar Tantangan dan Strategi Penanganan Obesitas pada Anak

22 juli 2022

Dalam memperingati Hari Anak Nasional, Pusat Kebijkan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM menyelenggarakan seminar “Tantangan dan Strategi Penanganan Obesitas pada Anak” pada Jum’at (29/7/2022). Narasumber dan pembahas dalam kegiatan ini berasal dari berbagai instansi. Narasumber pertama adalah dr. Friana Asmely MARS yang menjabat sebagai Kabid Kesmas Dinkes DKI Jakarta. Nurul Wahidah, SKM, M.Kes selaku Kabid Kesmas Dinkes Kalimantan Timur sebagai narasumber kedua. Sedangkan pembahas antara lain dr. Erna Mulati, M.Sc., C.M.F.M. yang menjabat sebagai Direktur Gizi & KIA, Kemenkes RI dan Astrid Citra Padmita, SKM, M.Sc. dari UNICEF. Kegiatan ini dimoderatori oleh Tri Muhartini, MPA.

 

29j 1dr. Friana Asmely MARS memaparkan terkait situasi obesitas di Jakarta pada anak usia 7 - 15 tahun. Kebijakan pencegahan obesitas di DKI Jakarta meliputi penjaringan kesehatan di sekolah, posyandu remaja, penguatan UKS, kebijakan edukasi gizi seimbang bagi anak usia sekolah, rapor kesehatanku, PMT anak sekolah, aktivitas fisik di sekolah. Sedangkan kebijakan penanggulangan obesitas berupa alur tata laksana anak obesitas.

Dalam menghadapi tantangan dalam kebijakan pencegahan dan penanggulangan obesitas di DKI Jakarta diperlukan kolaborasi internal dan eksternal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membuat isu obesitas menjadi isu bersama dan dapat menggerakkan berbagai aktor yang terlibat dalam ekosistem kebijakan. Pesan kunci penanganan obesitas pada anak yaitu diperlukan pengaturan pola makan gizi seimbang, meningkatkan aktivitas fisik dan mengurangi sedentary life style, dukungan keluarga, dan koordinasi dengan TP-UKS di tingkat puskesmas, suku dinas kesehatan wilayah dan dinas kesehatan provinsi.

 

29j 2Nurul Wahidah, SKM, M.Kes memaparkan terkait situasi obesitas di Kalimantan Timur. Tantangan yang dihadapi dalam penanganan penyakit tidak menular termasuk obesitas terdiri dari perilaku masyarakat yang suka mengkonsumsi makanan asin, makanan berlemak, makanan manis, kurangnya makan sayur dan buah, serta aktivitas fisik yang kurang.

Sedangkan kebijakan penanganan obesitas harus terintegrasi dan sinergis dengan kebijakan kementerian kesehatan yang meliputi upaya promotif dan preventif namun tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, kemitraan dan jejaring kerja, penguatan peran pemerintah daerah, pendekatan berjenjang dan pendekatan siklus kehidupan, dukungan ketersediaan infrastruktur kesehatan yang memadai dengan kendali mutu.

 

29j 3dr. Erna Mulati, M.Sc., C.M.F.M selaku pembahas menekankan beberapa hal dalam penanganan obesitas pada anak. Pertama, diperlukan upaya pendekatan komprehensif yang didukung berbagai pihak dalam penanganan obesitas pada anak. Kedua, diperlukan kerjasama dengan sekolah untuk menyediakan makanan sehat di lingkungan sekolah.

Ketiga, penting untuk memberikan literasi kepada orang tua tekait pemberian makanan sehat dan yang terakhir perlu diperhatikan usia anak dalam penanganan obesitas terkait usia anak yang masih dalam masa tumbuh kembang.

 

29j 4Astrid Citra Padmita, SKM, M.Sc selaku pembahas kedua menyebutkan bahwa lingkungan berperan dalam kejadian obesitas pada anak. Saat ini lebih mudah untuk mendapatkan makanan tidak sehat dibandingkan makanan sehat baik di lingkungan rumah maupun sekolah.

Pencegahan obesitas harus dilakukan sesuai dengan siklus kehidupan. Penanganan obesitas harus ditunjang oleh infrastruktur seperti penyediaan tempat untuk anak beraktifitas fisik, penyediaan air minum serta perlunya kolaborasi berbagai pihak.

 

Reporter: Monita Destiwi, MPA (Divisi Public Health, PKMK UGM)