In-hospital Mortality of Patients with Acutre Coronary Syndrome (ACS) after Implementation of National Health Insurance in Indonesia
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai diberlakukan di Indonesia pada tahun 2014, dan penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyakit yang membebani sistem kesehatan. Sebuah studi mendeskripsikan perubahan layanan kesehatan kardiovaskular setelah diberlakukannya JKN sekaligus menentukan apakah diberlakukannya JKN terkait dengan mortalitas pasien sindrom koroner akut (SKA) di rumah sakit. Penelitian ini adalah studi komparatif retrospektif dari dua kohort, membandingkan data 364 pasien dengan SKA dari tahun 2013 hingga 2014 (Kohort 1), sebelum dan setelah diberlakukannya JKN, dengan 1142 pasien dengan SKA dari tahun 2018 hingga 2020 (Kohort 2), empat tahun setelah dimulainya JKN.
Hasilnya, ada peningkatan pengguna JKN disertai dengan peningkatan lebih dari tiga kali lipat pada pasien dengan SKA yang dirawat di rumah sakit pada Kelompok 2. Lebih banyak pasien dengan SKA yang menerima perawatan invasif pada Kelompok 2, dengan tingkat trombolisis dan intervensi koroner perkutan (PCI) meningkat lebih dari dua kali lipat. Ada penurunan 50,8% pada mortalitas di rumah sakit secara keseluruhan antara Kelompok 1 dan Kelompok 2. Studi ini menunjukkan potensi manfaat dari cakupan kesehatan universal (UHC) dalam meningkatkan layanan kesehatan kardiovaskular dengan menyediakan perawatan yang lebih mudah diakses. Studi ini memberikan bukti untuk mendesak pemerintah Indonesia dan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah lainnya yang menghadapi tantangan kesehatan kardiovaskular untuk mengadopsi dan memprioritaskan UHC.