Analyzing Primary Healthcare Governance in Indonesia: Perspective of Community Health Workers
Posyandu sangat penting untuk memperluas layanan kesehatan primer di berbagai lanskap geografis dan demografi di Indonesia. Sebuah studi dilakukan untuk meneliti faktor-faktor penentu sistem kesehatan yang menjelaskan buruknya kinerja Posyandu dan, khususnya, meneliti peran tata kelola desa dan kecamatan serta manajemen puskesmas dalam mendukung efektivitas program layanan kesehatan primer. Studi ini menganalisis 638 Posyandu di 13 provinsi di Indonesia, dengan menggunakan data dari Survei Kehidupan Keluarga Indonesia 2014. delapan faktor penentu sistem kesehatan dianalisis berdasarkan persepsi kader kesehatan masyarakat mengenai tantangan yang dihadapi di Posyandu.
Studi ini mengungkap bahwa hampir setengah dari Posyandu di Indonesia berkinerja buruk, terutama di daerah pedesaan. Tantangan umum meliputi dana yang tidak mencukupi, peralatan yang tidak memadai, dan kurangnya bangunan permanen. Meskipun hanya sebagian kecil yang menyebutkan dukungan minimal dari otoritas desa dan Puskesmas, peran tata kelola kepala desa yang lemah tercermin dalam semua masalah yang disebutkan oleh tenaga kesehatan masyarakat. Ketiadaan kepala desa dalam peran tata kelola telah berkontribusi pada masalah operasional Posyandu. Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), yang bertanggung jawab untuk memberikan dukungan teknis kepada Posyandu, harus menjadi bagian dari tim dan jaringan tenaga kesehatan masyarakat. Diskusi lebih lanjut diperlukan untuk memilih model tata kelola yang dapat diterapkan untuk memastikan layanan perawatan kesehatan primer yang praktis, mudah diakses, dan berkelanjutan di tingkat akar rumput.