Predictor of Smoking Cessation among School-going Adolescents in Indonesia: A Secondary Analysis based on the Transtheoretical Model of Behavioral Change
Sebuah studi menguraikan perjalanan rumit remaja menuju penghentian merokok, menyelidiki hubungan faktor demografis yang relevan, iklan, promosi, pesan antirokok, dan pengetahuan serta sikap individu dengan tahap-tahap penghentian merokok yang berbeda. Analisis dilakukan memanfaatkan data dari Survei Tembakau Remaja Global Indonesia 2019. Model Transteoretis (TTM) memandu kategorisasi variabel hasil ke dalam tiga tahap penghentian merokok (tahap kontemplasi, tindakan, dan pemeliharaan) berdasarkan respon terhadap dua pertanyaan terkait dengan niat dan waktu penghentian merokok.
Temuan menunjukkan bahwa laki-laki dan mereka yang berusia ≥16 tahun sebagian besar berada dalam fase kontemplasi. Inisiasi merokok dini, penggunaan produk tembakau lainnya, dan paparan berbagai bentuk asap meningkatkan kemungkinan berada dalam fase kontemplasi dan tindakan. Orangtua yang merokok, paparan merokok di sekolah, dan asap rokok merupakan prediktor fase kontemplasi yang signifikan. Paparan terhadap iklan tembakau dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan berada dalam fase kontemplasi dan tindakan, sedangkan pesan antirokok tidak menunjukkan dampak yang signifikan. Kesadaran akan bahaya rokok dan asap rokok mengurangi kemungkinan berada dalam fase kontemplasi, sementara menikmati merokok dan kemauan untuk menerima rokok dari teman meningkatkan kemungkinan berada di fase kontemplasi dan tindakan daripada fase pemeliharaan. Mengatasi usia, jenis kelamin, pengaruh budaya, faktor lingkungan, dan sikap terhadap merokok melalui intervensi yang disesuaikan penting untuk penghentian merokok pada remaja Indonesia.