Kerangka Acuan Outlook Kebijakan Kesehatan
Layanan Kesehatan yang Bermutu dan Tangguh Terhadap Bencana:
Apakah membutuhkan Pendekatan Reformasi Kesehatan?
Rabu, 13 dan 20 Januari 2021
Diselenggarakan oleh:
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK)
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM
Pendahuluan
Sistem Kesehatan di Indonesia mengalami goncangan hebat sepanjang 2020 akibat bencana non alam pandemi COVID-19. Pandemi ini berdampak dan menguji langsung Sistem Kesehatan Nasional dan Daerah (SKN dan SKD), yang mana SKN dan SKD tersebut diperhitungkan lemah untuk menghadapi ancaman ketahanan kesehatan, bencana alam, maupun bencana non alam seperti saat ini.
Tatakelola pilar - pilar SKN yang belum mampu beradaptasi menghadapi perubahan dan tantangan baik pada situasi normal dan tidak normal seperti bencana pandemi COVID-19 ini diduga menjadi sumber lemahnya sistem kesehatan. Diantaranya, pertama dari sisi pembiayaan, dimana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mengalami tantangan implementasi sehingga berdampak pada defisit BPJS Kesehatan yang belum juga usai sejak pertama kali dicanangkan pada 2014. Kedua, dari sisi SDM, potensi lulusan institusi Pendidikan Tinggi kesehatan: dokter, perawat, bidan, surveilans dan tenaga kesehatan lain masih belum termanfaatkan dengan optimal karena masalah dalam distribusinya. Tidak hanya itu, sisi SDM juga mendapat tantangan dari kurikulum manajemen bencana kesehatan sejak di perguruang tinggi hingga implementasi koordinasi kesiapsiagaan serta penanganan bencana bidang kesehatan di daerah. Tentunya hal ini sangat berkaitan dengan pilar layanan kesehatan dan pengembangan penelitian. Ketiga, mengenai sediaan farmasi dan alat kesehatan, dimana pemerintah masih memilik tantangan berupa penyediaan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan yang merata di seluruh wilayah Indonesia khususnya di daerah-daerah yang lebih rentan seperti wilayah kepulauan, perbatasan, sulit dan terpencil, serta daerah risiko tinggi bencana. Tantangan lainnya adalah manajemen informasi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Pandemi COVID-19 ini belum dapat dipastikan kapan akan berakhir dan dan menginjak 2021 ini ternyata masih belum ada tanda - tanda berakhir. Belum lagi jika terjadi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja di negeri ini. Sebuah tantangan yang sangat berat yang harus dihadapi bangsa Indonesia untuk tetap memberikan layanan kesehatan yang sesuai standar bagi seluruh masyarakat. Sementara itu, prioritas pembangunan kesehatan Indonesia lima tahun ke depan (2020 - 2024) telah menetapkan lima isu strategis yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) atau Angka Kematian Neonatal (AKN) yang masih tinggi, stunting, tuberculosis (TBC), Penyakit Tidak Menular (PTM), dan cakupan imunisasi dasar lengkap. Program prioritas ini tentunya harus tetap berjalan di tengah pandemik COVID-19 atau pun situasi tak terduga lainnya.
Dalam menghadapi tantangan berat ini, ada pertanyaannya apakah Pemerintah akan melakukan strategi Reformasi Kesehatan? Apakah pendekatan reformasi ini tepat dilakukan dalam masa pandemi COVID-19 dan sesudahnya? Kegiatan Outlook ini akan mencoba membahas apa yang terjadi di tahun 2020 dan apa yang mungkin akan terjadi tahun 2021.
Bentuk Kegiatan
Kegiatan dalam bentuk seminar dan diskusi aktif. Kegiatan ini akan dilakukan dalam 2 Tahap sebagai berikut:
- Tahap 1 membahas berbagai penelitian dan pengembangan yang dilakukan PKMK FK-KMK UGM pada 2020.
- Tahap 2 akan membahas mengenai apa yang mungkin terjadi pada 2021 dalam konteks reformasi kesehatan.
Tujuan Kegiatan
Pertemuan Tahap 1 bertujuan untuk membahas berbagai penelitian pada 2020 yang dapat menjadi rekomendasi terkait temuan - temuan untuk penguatan sistem kesehatan.
Sedangkan, pertemuan Tahap 2 bertujuan untuk menjadi forum diskusi konstruktif antara akademisi, peneliti, pemerintah dan pemerintah daerah tentang bagaimana kemungkinan strategi pembangunan kesehatan pada 2021 dalam konteks reformasi sistem kesehatan dan pandemi COVID-19.
Jadwal Kegiatan
TAHAP 1
Tahap 1: Membahas Berbagai Penelitian dan Pengembangan yang dilakuakan PKMK FK-KMK UGM di Tahun 2020
Hari/tanggal : Rabu, 13 Januari 2021
Waktu | Acara | Narasumber |
08.00 – 08.30 | Registrasi | |
08.30 – 08.40 | Sambutan dan Pembukaan |
Kepala Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan |
08.40 – 09.00 | Arah Kebijakan Penelitian Bidang Kesehatan |
Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan FK - KMK UGM |
Paparan 11 Penelitian PKMK di tahun 2020 |
||
09.00 – 09.30 | Sesi 1: Respon terhadap Bencana Pandemi COVID-19 | Peneliti - peneliti Divisi di PKMK |
Sebuah pengantar mengenai Penelitian - penelitian di PKMK yang didominasi oleh monitoring implementasi penanganan COVID-19 termasuk program - prgra kesehatan yang terdampak serta bagaimana manajemen tatakelola pengetahuannya/ knowledge management |
||
|
dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes, PhD Niluh Putu Eka Andayani, SKM. M.Kes Madelina Ariani, SKM, MPH Apt. Gde yulian Yogadhita, M.Epid Insan Rekso Adiwibowo, S.Psi, M.Sc |
|
09.30 – 10.00 |
Pembahasan:
|
Dr. Sri Sunarti Purwaningsih, MA, Peneliti di Pusat Penelitian Kependudukan, LIPI dr. Kunjoro Adi Purjanto, M.Kes, Ketua Umum PERSI dr Widiana K. Agustin, MKM, Sub Koordinator Bidang Evaluasi Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI
|
10.00 – 10.30 | Break | |
10.30 – 11.05 |
Sesi 2: Area Kesehatan Esensial dan Sistem Pendukung yang tetap harus dikembangkan dalam situasi pandemik. Pengantar: |
|
Topik-topik penelitian: | ||
|
Puti Aulia Rahma, drg. MPH Sandra Frans, dr. MPH Relmbus Biljers Fanda, SKM, MPH Andriani Yulianti. SE. MPH dr. Guardian Sanjaya, MHIthInfo Yos Hendra, SE. MM |
|
11.05 – 11.35 |
Pembahasan
|
Dewi Amila Solikha, SKM. MSc, Kasubdit Kesmas, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas dr. Kirana Pritasari,MQIH, Direktur Jenderal, Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan |
11.35 – 12.15 | Diskusi dan tanya jawab | video |
12.15 – 12.30 | Penutupan: Sintesis dan Tindak Lanjut |
Dr. dr. Andreasta Meliala, MKes, MAS |