ANHSS bersama dengan mitra kolaborasinya The Center for Health Systems and Policy Research of the Jockey Club School of Public Health and Primary Care, Fakultas Kedokteran, The Chinese University of Hong Kong, mengajak Anda untuk bergabung dengan kami dalam rangkaian Knowledge Event pada 4 Desember dan Kursus Kebijakan tentang Keterlibatan Sektor Swasta Sistem Kesehatan pada 5-7 Desember 2023 di Hongkong. Pembicara dalam kegiatan ini merupakan expert dan juga para akademisi dari kawasan Asia Pasifik. Peserta dapat menyimak detail kegiatan, manfaat serta biaya registrasi melalui link berikut:
Proses manajemen diri pada Diabetes Mellitus (DM) sangat penting untuk meningkatkan pengendalian indeks glikemik. Saat COVID-19 berlangsung terjadi keterbatasan yang signifikan dalam layanan dan aksesibilitas, terutama dukungan rutin untuk pasien diabetes. Sebuah studi dilakukan untuk mengetahui pengaruh Diabetes Management Support (DIMAS) aplikasi pada kegiatan Self-Management Diabetes. Aplikasi ini memiliki tiga menu seperti edukasi kesehatan yang berisi informasi tentang diabetes, nutrisi, pengobatan, olah raga, manajemen stres, dan perawatan kaki; pemantauan perawatan diri yang berisi pengingat pengobatan, gula darah dan catatan latihan; dan konsultasi dengan perawat. Intervensi dilakukan melalui aplikasi DIMAS dan komunikasi WhatsApp.
Hasilnya. Perubahan signifikan secara statistik diamati antara sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan terbesar dalam aktivitas perawatan diri adalah perawatan kaki dan olahraga dengan peningkatan skor masing-masing sebesar 2,4 dan 0,8. Responden menyatakan bahwa aplikasi berguna untuk mengingatkan mereka dalam minum obat dan berkomunikasi dengan perawat. Artikel ini dipublikasikan pada Jurnal Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Malaysia pada Juli 2023.
Indonesia telah berkomitmen memberikan cakupan kesehatan universal pada 2024. Reformasi sistem pembiayaan kesehatan adalah kunci mencapai komitmen ini. Sebuah studi dilakukan guna mengevaluasi bagaimana manfaat dan beban pembiayaan kesehatan didistribusikan ke seluruh kelompok pendapatan dan sejauh mana Indonesia telah mencapai ekuitas dalam pendanaan dan pemberian pelayanan kesehatan setelah reformasi pembiayaan. Metodenya menggunakan analisis insiden manfaat (BIA) dan analisis insiden pembiayaan (FIA). Ada 31.864 peserta dalam survei ENHANCE pada 2018 dibandingkan dengan 31.215 pada 2019. Distribusi manfaat layanan kesehatan di sektor publik sangat sedikit; masyarakat berpenghasilan rendah menerima proporsi manfaat yang lebih besar dari pelayanan kesehatan dibandingkan masyarakat berpenghasilan tinggi.
Insiden manfaat di sektor kesehatan swasta secara signifikan berpihak pada orang kaya pada 2018. Insiden pembiayaan kesehatan berubah dari progresif sedang pada 2018 hingga sedikit regresif pada 2019. Meskipun Indonesia telah membuat kemajuan besar dalam memperluas cakupan layanan kesehatan, masih banyak hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan pemerataan pembiayaan dan belanja. Meningkatkan kelengkapan manfaat akan mengurangi pengeluaran di luar anggaran dan mengalokasikan lebih banyak dana bagi perawatan primer akan meningkatkan akses ke layanan perawatan kesehatan masyarakat berpenghasilan rendah. Artikel ini dipublikasikan pada Lancet Global Health Journal pada Mei 2023.
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan gangguan terhadap akses layanan kesehatan di seluruh dunia dan berdampak pada layanan imunisasi dasar anak. Penurunan cakupan imunisasi dapat menyebabkan kesenjangan imunitas beresiko pada timbulnya wabah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Sebuah studi mengevaluasi hubungan antara pengetahuan ibu, sikap, dan perilaku mengenai imunisasi dan status imunisasi anak pada masa pandemi COVID-19 di Medan, Indonesia. Studi analitik cross-sectional dilakukan pada April sampai November 2021. Ibu dengan anak usia 0–12 bulan diwawancarai tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku mereka mengenai imunisasi, dan status imunisasi anak mereka.
Hasilnya, dari 196 peserta, 46,5% mempunyai pengetahuan rendah tentang imunisasi, 41,3% mempunyai sikap negatif, dan 20,4% memiliki perilaku negatif. Hanya 62,8% peserta yang memiliki anak dengan status vaksinasi lengkap, dan ibu dengan pengetahuan sedang, sikap negatif, dan perilaku negatif lebih besar kemungkinannya untuk tidak memvaksinasi anak mereka. Sikap, perilaku, dan latar belakang pendidikan ibu berhubungan dengan status imunisasi. Upaya pemulihan untuk meningkatkan cakupan imunisasi sangat diperlukan dan harus mencakup upaya untuk mengurangi keraguan para ibu terhadap vaksinasi anak di masa pandemi. Artikel ini dipublikasikan pada International Society for Infectious Disease, published by Elsevier pada Maret 2023.
Website Manajemen |
|
Pengembangan website-website manajemen dilandasi dengan logika berfikir bahwa kebijakan yang baik dapat gagal dalam pelaksanaannya karena buruknya manajemen organisasi dan program. Selengkapnya |
Website Isu Prioritas |
|
Website-website isu prioritas dikembangkan agar berbagai tujuan utama sistem pembangunan kesehatan Indonesia dapat dicapai dengan lebih cepat. Selengkapnya |