27 Aug2024
Posted in review publikasi
Konsumsi tembakau tersebar luas di Indonesia, dengan 6 dari 10 rumah tangga di negara ini mengonsumsi tembakau. Rumah tangga perokok, rata-rata, mengalokasikan sebagian besar (10,7%) anggaran bulanan mereka untuk produk tembakau, yang lebih tinggi daripada pengeluaran untuk bahan pokok, daging, atau sayuran. Sebuah riset dilakukan untuk memperkirakan efek crowding-out dari pengeluaran untuk tembakau terhadap pengeluaran barang dan jasa lain di Indonesia. Metode penelitian ini memperkirakan kurva Engel bersyarat dengan regresi kuadrat terkecil tiga tahap, di mana teknik variabel instrumental diterapkan untuk mengatasi simultanitas pengeluaran untuk tembakau dan total pengeluaran non tembakau.
Hasilnya, pengeluaran untuk tembakau menggeser porsi anggaran rumah tangga yang dialokasikan untuk makanan, seperti pengeluaran untuk bahan pokok, daging, susu, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Selain itu, pengeluaran untuk tembakau juga mengurangi porsi pengeluaran untuk komoditas non-makanan, seperti pakaian, perumahan, utilitas, barang tahan lama dan tidak tahan lama, pendidikan, perawatan kesehatan, dan hiburan, meskipun dampaknya tidak sebesar penggeseran untuk makanan. Studi ini menunjukkan efek penggeseran dari tembakau diamati di seluruh rumah tangga berpenghasilan rendah, menengah, dan tinggi. Selain itu, simulasi menunjukkan bahwa pengurangan pengeluaran untuk tembakau akan meningkatkan pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan pokok.
selengkapnya