2.A. Introduction to health policy and system research (HPSR): The Boundaries

2.A. Introduction to health policy and system research (HPSR): The Boundaries

 Deskripsi

Modul ini berfokus pada berbagai aspek, isu pokok atau area yang melingkupi riset kebijakan dan sistem kesehatan. Sebagai bidang "kajian" yang terbilang baru dan masih terus berkembang, tidaklah mudah untuk dengan tajam menetapkan lingkup "HPSR" dan membedakannya dengan area riset kesehatan pada umumnya. Empat elemen penting yang telah dipaparkan pada modul sebelumnya,-seperti sistem kesehatan dan perkembangannya, kebijakan kesehatan dan analisis kebijakan- menjadi dasar dari topik bahasan modul ini. Aspek dan isu pokok yang relevan dengan HPSR berada pada area dan lingkup yang luas, termasuk keterlibatan aktor-aktor pada tingkat lokal, nasional, bahkan global.

Bagaimanapun, riset kebijakan dan sistem kesehatan memiliki ruang lingkup yang "samar", beririsan, saling membaur dan tumpang tindih dengan riset pelayanan kesehatan dan riset operasional lainnya, serta ada banyak area abu-abu di antara riset jenis ini dengan aspek manajemen dan riset disiplin ilmu lainnya.

 Tujuan pembelajaran Modul 2a.

Mempelajari ruang lingkup riset kebijakan dan sistem kesehatan menjadi sangat penting untuk:

  1. Mengetahui bagaimana berbagai aspek dan faktor lingkungan (internal & eksternal), - secara langsung atau pun tidak-, mempengaruhi proses penetapan & pelaksanaan kebijakan dan sistem kesehatan serta kemudian mengetahui apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki implementasi kebijakan serta fungsi-fungsi sistem kesehatan.
  2. Membantu para peserta untuk menyusun latar belakang dengan lebih baik lagi.

 

ismod Isi Modul

"Achieving greater equity in health is a goal in itself, and achieving the various specific global health and development targets without ensuring equitable distribution across and within populations is of limited value (Blas and Sivasankara Kurup, 2010)."

Pernyataan tersebut menjadi penting untuk menekankan bahwa pencapaian target pembangunan kesehatan tanpa pemerataan merupakan pengurangan nilai dan kebermanfaatan dari pembangunan kesehatan itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri, statistika nasional terkadang belum terpaparkan secara transparan, antara lain untuk menutupi disparitas dan kesenjangan yang terlalu besar. Upaya untuk mengurangi disparitas memang membutuhkan penyelesaian dengan pendekatan yang luas, dengan menyertakan bahasan faktor-faktor penentu sosial untuk mengurangi ketidakadilan dalam kinerja program dan dampak kesehatan melalui kerja nyata lintas sektor, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan kata lain, diperlukan wawasan yang cukup perihal faktor-faktor atau lingkungan yang mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat dalam suatu wilayah.

Untuk menganalisis isu yang terkait dengan determinan sosial dan pemerataan dalam program kesehatan masyarakat, Badan Kesehatan Internasional (WHO) telah menyusun dan mengembangkan lima tingkat kerangka kerja. Lima tingkat kerangka kerja tersebut menganalisis: "socioeconomic context and position, differential exposure, differential vulnerability, differential health and outcomes, differential consequences (Blas and Sivasankara Kurup, 2010). Kerangka analisis tersebut dapat menjadi acuan bagi seorang peneliti dalam melakukan studi terkait ruang lingkup kebijakan kesehatan yang tidak lepas dari sistem kesehatan itu sendiri. Sistem kesehatan merupakan sistem yang kompleks, terbentuk dari sekian faktor seperti aspek sosial, politik, SDM, dan seterusnya.

"Pelembagaan" atau institusionalisasi sektor kesehatan berada pada sebuah sistem terbuka yang disebut sistem kesehatan. Oleh karena itu, sistem kesehatan tidak berdiri sendiri dalam menjalankan perannya. Dukungan dari lingkungannya, seperti lembaga legislatif, masyarakat, atau organisasi pemerintah pada sektor lainnya sangat diperlukan, termasuk pula konteks sosial, budaya, politik dsb.

Kebijakan kesehatan merujuk pada keputusan, rencana, dan tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan target pelayanan kesehatan yang spesifik. Sebuah kebijakan yang jelas dapat mendefinisikan sebuah visi untuk masa depan untuk mewujudkan pencapaian dan tujuan jangka pendek dan menengah. Kebijakan kesehatan yang jelas pun memberikan arah pandang dan garis besar atas prioritas dan peran yang diharapkan dari berbagai kelompok; selain membangun konsensus serta memberikan kejelasan "informasi" bagi masyarakat (WHO)

Penelitian kebijakan dan sistem kesehatan semakin berkembang, antara lain karena adanya dorongan untuk meningkatkan proses alokasi sumberdaya kesehatan untuk peningkatkan kualitas dan pemerataan akses pelayanan kesehatan. (Hanney, Stephen R et al, 2002). Juga ada tekanan internasional terhadap tata kelola dan penguatan sistem kesehatan untuk meningkatkan akuntabilitas, partisipasi dan tranparansi. Secara subtantif, pelaksanaan riset kebijakan dan sistem kesehatan memiliki sasaran utama untuk meningkatkan demokratisasi dalam pembangunan kesehatan

Dengan demikian, mempelajari ruang lingkup riset kebijakan dan sistem kesehatan menjadi sangat penting untuk mengetahui bagaimana berbagai aspek dan lingkungan (internal dan eksternal), -secara langsung atau pun tidak-, mempengaruhi proses penetapan & pelaksanaan kebijakan dan sistem kesehatan serta kemudian mengetahui apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki implementasi kebijakan serta fungsi-fungsi sistem kesehatan.

f1.1

f1.2

GAMBAr

Health System responds to a population's needs and expectations by:

  1. Improving the health status of individuals, families and communities
  2. Defending the population against what threatens its health
  3. Protecting people against the financial consequences of ill-health
  4. Providing equitable access to people-centered care
  5. Making it possible for people to participate in decisions affecting their health and health system

 

 Gambar

Health system memberikan kerangka yang lebih menyeluruh dan komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai konteks dalam lingkungan sistem kesehatan dan menelusuri hubungan serta kerterkaitan antar building block dalam sistem kesehatan. Adapun Health Policy & System Research mempertimbangkan faktor-faktor pada tingkat sistem dan relasi antar building block dalam mempengaruhi berbagai komponen, konteks, kontent dan aktor kebijakan kesehatan secara sistemik

HPSR memfokuskan analisisnya pada kondisi kesehatan, pelayanan dan program kesehatan khusus untuk melihat pengaruh sistem kesehatan dan konteks kebijakan yang memiliki pengaruh kritis terhadap berbagai intervensi atau opsi kebijakan yang berkelanjutan. (Travis et all, 2004). Karenanya HPSR mengarah pada keseluruhan building block dari sistem kesehatan dan tidak hanya terfokus pada pelayanannya saja. Oleh karena itu, dapatlah dikatakan bahwa fokus analisis HPSR mengacu pada faktor-faktor dalam sistem yang mempengaruhi kinerja kesehatan

f14

The Fuzzy Boundaries

Ada beragam terminologi yang lazim digunakan untuk menjelaskan pengertian riset di bidang kesehatan. Istilah yang lebih dahulu dan populer dipakai adalah Health Service Research atau riset pelayanan kesehatan. Riset ini memiliki starting point "service delivery function of health syearch stem", sehingga berangkat pada masalah atau area berlangsungnya fungsi pelayanan kesehatan, misalnya hubungan antara pasien dengan pemberi layanan kesehatan. Sementara HPSR mencakup lebih luas, memulai dari salah satu building block dan memberikan perhatian khusus pada policy process juga berbagai pengaruh lingkungan bahkan hingga ke tingkat global

HPSR diperkenalkan oleh Alliance for Health Policy System Research, dan alih-alih mencoba menetapkan sebuah batasan tegas dan tajam tentang HPSR, aliansi ini menetapkan adalah lebih baik untuk memandang lingkup HPSR sebagai area yang beririsan, saling membaur dan tumpang tindih, karena sejatinya HPSR mengambil pendekatan yang lebih luas dibandingkan riset yang lebih "kaku" dan "konvensional". HPSR analysis akan mengarah pada tatakelola dan kepemerintahan dalam sistem kesehatan serta fokus pada pemahaman untuk mengetahui bagaimana munculnya perubahan, sehingga pertanyaan dalam sebuah analisis atau studi HPSR akan lebih mengarah pada : "What Actually happens and why", rather than "Why is there an implementation gap". Sudut pandang HPSR akan melihat sebuah fenomena dan peristiwa dari sisi organisasi, sosial, proses politik yang lebih kaya dibanding memotretnya sebagai sebuah proses yang terkontrol dan nyaris bersifat mekanik. Pada intinya studi HPSR mengarah pada Health Policy dan Health system.

The Scope of HPSR analysis:
The scope of HPSR covers work implemented across the various elements and dimensions of the health systems. An HPSR study may involve considering one or more the following aspects :

  1. the wider arena in which policy is made (macro level analysis);
  2. the processes and institutional arrangements within which policy change is developed and implemented (meso level analysis)
  3. the impact of specific people on policy change and its impacts (micro level analysis) – the balance of structure (institutional influences) and agency (autonomy) that shapes such actions (Hudson & Lowe, 2004).

Tujuan HPSR

  • What health system and how they operate
  • What needs to be done to strengthened health system to improve performance in from health gain and other social
  • how to influence policy agendas to embrace actions to strengthened Health system
  • how to develop and implement such actions in ways that enhance their chance of achieving performance gains

Suggested topics for health system research

Financial and human resources:

• Community-based financing and national health insurance
• Human resources for health at the district level and below
• Human resources for health at the national level 

Organization and delivery of health services:

• Community involvement
• Equitable, effective, and efficient health care
• Approaches to the organization of health services
• Drug and diagnostic policies

Governance, stewardship, and knowledge management

• Governance and accountability
• Health information systems
• Priority-setting and evidence-informed policy-making
• Effective approaches for inter-sectoral engagement in health

Global influences:

• Effects of global initiatives and policies (including trade, donors, and international agencies) on health system
• Basic scientific research on new pharmaceutical products or medical technologies;
• Assessing the clinical efficacy and effectiveness of particular treatments or technologies;
• The measurement of population health profiles and patterns

Topik yang bisa ditujukan dengan studi sistem kesehatan

Topics addresses by existing empirical HPSR studies

  • Describing and assessing particular system building blocks (such as decentralization; health financing);
  • Describing particular experiences of policy change in particular settings;
  • Explaining how multinational corporation influence transnational and national policies (for example tobacco companies);
  • Explaining the influence over aspects of particular policy actors’ decision-making (such as health-seeking behavior studies; health worker motivation studies);
  • Assessing whether new interventions generate performance gains, and of what level (conditional grant assessments), as well as the cost-effectiveness of alternativeness of alternative interventions;
  • Understanding stakeholder power and positions around specific new policies or actions, and assessing the likely implications for the acceptability of new policies or interventions;
  • Understanding particular experiences of policy implementation, or explaining variations between settings in the experience of implementing a particular policy;
  • Explaining overall health system performance impacts and their variation across health systems (for example cross-national analysis of catastrophic health expenditure levels)





 

Box 2: Topics addreses by existing empirical HPSR studies

HPSR has been undertaken to investigate a wide range of health policy and system issues, such as:

  • Describing and assessing particular system building blocks (such as decentralization; health financing);
  • Describing particular experiences of policy change in particular settings;
  • Explaining how multinational corporation influence transnational and national policies (for example tobacco companies);
  • Explaining the influence over aspects of particular policy actors’ decision-making (such as health-seeking behavior studies; health worker motivation studies);
  • Assessing whether new interventions generate performance gains, and of what level (conditional grant assessments), as well as the cost-effectiveness of alternativeness of alternative interventions;
  • Understanding stakeholder power and positions around specific new policies or actions, and assessing the likely implications for the acceptability of new policies or interventions;
  • Understanding particular experiences of policy implementation, or explaining variations between settings in the experience of implementing a particular policy;
  • Explaining overall health system performance impacts and their variation across health systems (for example cross-national analysis of catastrophic health expenditure levels)

 

 Bahan belajar

http://ethesis.helsinki.fi/julkaisut/kay/kasva/vk/kerosuo/boundari.pdf

http://shura.shu.ac.uk/1759/1/Prof_Boundaries_FINAL_REPORT.pdf

http://www.jmpk-online.net/images/jurnal/2008/Vol_11_No_2_2008/03_mk_dumilah%20ayuningtyas.pdf

http://www.jmpk-online.net/images/jurnal/2009/Vol_12_No_3_2009/03_mk_dumilah.pdf

 

 Kegiatan pembelajaran

Untuk buku, misal:

Nugroho RD. Kebijakan publik untuk Negara-negara berkembang, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006.

Untuk Jurnal, misal:

Sia D, Fournier P, Kobiané J-F, Sondo BK. Rates of coverage and determinants of complete vaccination of children in rural areas of Burkina Faso (1998-2003). BMC Public Health. 2009; 9:416- 25.

Bahan dari internet:

Penulis....... "Judul ..." http://www.kebijakankesehatanindonesia..... (diakses tanggal .... bulan...tahun ....)

Pertanyaan-pertanyaan

  1. Apakah latar belakang penelitian anda termasuk dalam upaya Health system strengthening. Uraikan...
  2. Apakah anda sudah memasukkan ciri HSPR dalam latar belakang proposal anda? Uraikan
  3. HPSR memfokuskan kajian kebijakan kesehatan pada tingkatan sistem. Apakah hubungan lingkungan kontekstual (konteks politik, sosial, ekonomi, budaya) dalam sistem kesehatan di Indonesia/daerah anda sudah dimasukkan dalam pendahuluan anda?
  4. Apakah ada komponen health system building block pada riset yang anda usulkan?
  5. Apakah anda sudah menjelaskan bagaimana hubungan riset anda (menggunakan HPSR) dengan mekanisme pengambilan kebijakan di daerah anda?

 

Jawaban dikirim ke pengelola dengan cara:

File ditulis dalam word dan diberi kode: XYYYM2a.doc

Keterangan:

X = nomor fasilitator anda.
YYY = kode nama peserta
M2a = Modul 2a

 

 Kirim tugas ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..

Jangan lupa memberi cc ke email setiap fasilitator yang telah ditunjuk untuk anda.

Tugas paling lambat dikirim tanggal .........2012, jam 24.00

 

 

Penutup Modul 1.

 Penutup Modul 1 dikirim 25 November 2012.

Setelah mengikuti Modul 1 ini diharapkan para peserta dapat melakukan penulisan awal untuk pendahuluan dan identifikasi fokus penelitian yang akan dipergunakan di Modul 2. Untuk itu para peserta diharapkan melakukan penulisan latar belakang proposal penelitian (lebih kurang 500-700 kata) dan dikirimkan ke pengelola kursus dengan kode: YXXXM1pendahuluan.

Keterangan:

Y            = kode fasilitator
XXX        = nama peserta
M1pendahuluan = Modul1pendahuluan

 

 Kirim tugas ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..

Jangan lupa memberi cc ke email setiap fasilitator yang telah ditunjuk untuk anda.

Tugas paling lambat dikirim tanggal 25 November 2012, jam 24.00

 

Modul 1e

 

 Modul 1e.  22 - 24 November 2012

Tugas paling lambat dikirim tanggal 24 November 2012, jam 24.00

merupakan modul yang membahas penggunaan data besar untuk penelitian kebijakan. Akan dibahas berbagai hal mengenai Data Susenas dan Data IFLS. Penggunaan data besar ini merupakan kesempatan bagi para peneliti kebijakan kesehatan untuk melakukan kegiatan yang tidak terlalu memakan biaya dalam melakukan penelitian dan memanfaatkan secara maksimal, data yang sudah ada. Disamping itu masih ada data Riset Kesehatan Dasar dan Riset Fasilitas Kesehatan yang ada di Balitbangkes Kementerian Kesehatan.

 

 Tujuan Pembelajaran
 

  1. Memahami penggunaan data besar untuk penelitian kebijakan Data Susenas dan Data IFLS
  2. Menjaring peserta pengembangan yang berkeinginan menggunakan pendekatan econometric, multiple regression, atau metode kuantitatif lain untuk penelitian kebijakan yang menggunakan data sekunder.

 

 Bahan belajar

O'Donnell O, van Doorslaer E, Wagstaff A, Lindelow M. Analyzing Health Equity Using Household Survey Data. A Guide to Techniques and Their Implementation. The World Bank Washington, D.C. 2008.

 

 Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

•  Peserta mengirimkan email mengenai ketertarikan mengikuti pengembangan lebih lanjut mengenai penelitian yang menggunakan data besar.


Pertanyaan yang harus dijawab untuk Modul 1e:

Apakah anda tertarik untuk mengikuti pelatihan lebih lanjut mengenai penelitian yang menggunakan data besar? Apapun jawaban anda, sebutkan alasannya.

Dikirim ke pengelola dengan cara:

File diberi kode: YXXXM1e

Keterangan:

Y     = kode fasilitator
XXX = nama peserta
M1e = Modul1e

 

 Kirim tugas ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..

Jangan lupa memberi cc ke email setiap fasilitator yang telah ditunjuk untuk anda.

Tugas paling lambat dikirim tanggal 24 November 2012, jam 24.00

 

Modul 1d.

Modul 1d.

 Topik-topik Prioritas dan Isu-isu penting dalam Kebijakan Kesehatan. 19 - 21 November 2012.

Tugas paling lambat dikirim tanggal 21 November 2012, jam 24.00

Modul 1d dan Modul 1e (yang akan datang) merupakan modul khusus uang memberi kesempatan bagi para peserta untuk mengidentifikasi fokus masalah yang akan diteliti dalam riset kebijakan. Ada kemungkinan masalahnya menyangkut mengenai penyakit atau problem kesehatan, masalah dalam program kesehatan, sampai ke isu dalam sistem kesehatan. Dalam modul ini para peserta diharapkan melakukan akses ke berbagai web dalam kelompok www.kebijakankesehatanindonesia.net untuk memahami berbagai isu dalam kesehatan ibu dan anak, surveilance, pengembangan Jamkesmas –BPJS dan pemerataan kesehatan, pendidikan kedokteran, kemungkinan pengembangan kemitraan antara pemerintah dan swasta (Public and Private Partnership), metode kontrak dalam Penyebaran SDM di KIA di NTT. Disamping menelusuri berbagai web tersebut para peserta dipersilahkan untuk menggali data di tempat masing-masing dam mencari rujukan lainnya.

 

 Tujuan Pembelajaran

  1. Memahami topik-topik prioritas dan isu-isu penting dalam kebijakan kesehatan;
  2. Mampu memilih topik untuk penelitian kebijakan dalam konteks isu-isu prioritas dan penting;
  3. Mengawali usaha penyusunan proposal dengan cara menyusun pendahuluan untuk proposal dan alasan mengapa memilih topik ini untuk diteliti.

Pemahaman tujuan ini dalam konteks 4 langkah untuk melakukan riset kebijakan menurut Gilson yaitu:
(1) identifikasi fokus penelitian dan pertanyaan-pertanyaannya;
(2) rancangan penelitian;
(3) penjaminan mutu penelitian; dan
(4) melaksanakan prinsip-prinsip etika.

 

 Bahan belajar

Silahkan anda eksplorasi website www.kebijakankesehatanindonesia.net dan berbagai web terkait. Di dalam web banyak hal terkait dengan kebijakan kesehatan. Silahkan menjelajah. Disamping itu para peserta akan mendapatkan kiriman berbagai materi saat melakukan diskusi melalui miling-list peserta.

 

 Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
 

  1. Peserta dianjurkan untuk memahami berbagai masalah prioritas yang ada di daerahnya dan di nasional.
  2. Selama membahas Modul 1d, para peserta dapat memperbaiki jawaban di Modul 1a, 1b, dan 1c.


Pertanyaan yang harus dijawab untuk Modul 1d:

Sebutkan topik apa yang ingin anda teliti. Apa alasannya, termasuk kaitannya dengan prinsip-prinsip riset kebijakan.

Dikirim ke pengelola dengan cara:

• File diberi kode: YXXXM1d

Keterangan:

Y     = kode fasilitator
XXX = nama peserta
M1d = Modul1d

 

 Kirim tugas ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..

Jangan lupa memberi cc ke email setiap fasilitator yang telah ditunjuk untuk anda.

Tugas paling lambat dikirim tanggal 21 November 2012, jam 24.00

 

Modul 1c.

Modul 1c.
 

 Desentralisasi di bidang kesehatan dan penelitian kebijakan 15 - 18 November 2012

 Tugas paling lambat dikirim tanggal 18 November 2012, jam 24.00

Sejak awal dekade 2000an, Indonesia mengalami desentralisasi di bidang kesehatan, sebagai konsekuensi desentralisasi di bidang politik. Kebijakan ini merupakan perubahan yang sangat drastis namun tidak disiapkan secara teknis. Akibatnya selama hampir tujuh tahun terjadi situasi yang tidak stabil karena aturan-aturan penting pemerintah belum mantap. Sampai dikeluarkannya PP no 38 tahun 2007, praktis kebijakan desentralisasi masih belum mempunyai dasar hukum yang tepat. Dengan adanya desentralisasi, pemerintah propinsi dan kabupaten dapat menetapkan kebijakan, termasuk kebijakan kesehatan. Modul ini membahas efek desentralisasi ke pelaksanaan penelitian kebijakan kesehatan.

 Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan modul ini, para peserta diharapkan mampu untuk:

  1. Memahami sejarah dan makna desentralisasi dalam sektor kesehatan.

    Catatan:
    Indonesia pernah mengalami berbagai kebijakan yang mengatur mengenai desentralisasi di bidang kesehatan. Salahsatunya di tahun 1987. Namun kebijakan desentralisasi di bidang kesehatan yang sangat besar adalah di tahun 1999 setelah adanya krisis ekonomi dan reformasi politik. Dalam konteks kebijakan desentralisasi, para peserta perlu memahami konsep decision space di berbagai tingkat pemerintahan.

  2. Memahami makna desentralisasi dalam riset kebijakan kesehatan

    Catatan:
    Kewenangan pemerintah propinsi dan daerah dalam menetapkan kebijakan kesehatan merupakan hal yang perlu diperdebatkan. Apakah memang ada kebijakan daerah dalam bidang kesehatan. Untuk ini para peserta diharapkan mempunyai pemahaman mengenai hubungan antara desentralisasi kesehatan dengan riset kebijakan kesehatan di pusat dan di daerah.

  3. Memahami peran lembaga penelitian regional/daerah untuk penelitian kebijakan kesehatan.

    Dalam konteks kebijakan di pusat dan di daerah, ada pertanyaan mengenai apa peran lembaga penelitian di daerah dalam melakukan penelitian dan analisis kebijakan. Apakah memang ada peranannya dan dari mana anggaran untuk penelitian kebijakan.

 

 Bahan belajar

Modul ini memberikan kesempatan ke para peserta untuk menjelajahi internet.

Untuk membahas perkembangan dan makna desentralisasi dalam sektor kesehatan ada buku yang ditulis oleh Laksono Trisnantoro dkk dan dapat dibaca di www.kebijakankesehatanindonesia.net. Di web ini dapat ditemukan juga berbagai buku Bank Dunia yang membahas perkembangan sistem kesehatan.

Mengenai konsep decision space, silahkan mencari sebuah monograf klasik yang berjudul Decentralization of Health System: Decision Space, Innovation and Performance. Monograf ini ditulis oleh Thomas Bossert, Ph.D dari Harvard University.

Bacaan mengenai aktor-aktor dalam kebijakan harap dicermati di bukunya Lucy Gilson dan Kenneth Buse, serta berbagai buku kebijakan. Harap anda cari juga di internet, apa yang dimaksud dengan stakeholder analysis.

 

 Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Peserta diharapkan menjawab berbagai pertanyaan di bawah ini:

  1. Uraikan perkembangan desentralisasi di Indonesia antara tahun 2000 – 2007. Apa yang menjadi masalah utama periode tersebut?
  2. Bagaimana situasi desentralisasi di tahun 2010 ke atas di Indonesia? Apakah sudah berjalan dengan baik atau belum. Harap anda analisis dengan membahas kenyataan bahwa dana BOK diberikan ke daerah melalui mekanisme Tugas Pembantuan, bukan DAK.
  3. Sebutkan kebijakan-kebijakan kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah anda. Apa yang sudah ditetapkan dan apa yang belum (namun seharusnya dilakukan karena ada kebutuhan) ditetapkan? Uraikan jawaban anda dengan pemahaman mengenai decision space.
  4. Siapa aktor-aktor penentu kebijakan kesehatan di pusat dan di daerah anda? Harap anda identifikasi para stakeholder dalam konteks kebijakan pengendalian merokok di daerah anda. Apakah ada yang bertentangan?
  5. Apakah di daerah anda perlu dilakukan riset kebijakan dan analisis kebijakan secara kontinyu? Uraikan jawaban anda dengan mengacu pada kebutuhan akan riset kebijakan di daerah anda dan dari mana dana untuk riset kebijakan di daerah?

Dikirim ke pengelola dengan cara:

File diberi kode: YXXXM1c

Keterangan:

Y    = fasilitator
XXX = nama peserta
M1c = Modul1c


 Kirim tugas ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..

Jangan lupa memberi cc ke email setiap fasilitator yang telah ditunjuk untuk anda.

Tugas paling lambat dikirim tanggal 18 November 2012, jam 24.00

 

Modul 1b


Modul 1B.

 Modul 1B. 10 - 14 November 2012

Tugas paling lambat dikirim tanggal 14 November 2012, jam 24.00

Modul ini membahas isu ideologi dalam sistem kesehatan serta penanganan masalah pemerataan (equity). Dalam modul ini para peserta diajak untuk memahami aspek ideologi dalam sistem kesehatan yang membentang dari kutub sosialisme ortodoks sampai ke ideologi pasar bebas. Aspek ideologi di sektor kesehatan merupakan hal menarik karena ternyata dapat bertentangan atau berbeda dengan ideologi negara. Terkait erat penggunaan ideologi, aspek pemerataan menjadi isu penting dalam kebijakan di sistem kesehatan. Sebagai gambaran, transformasi pembiayaan di Indonesia dari penggunaan mekanisme pasar ke arah peningkatan peran negara dilandasi oleh ideologi kesejahteraan, walaupun ada aspek pencitraan politik. Disamping ideologi, aspek social determinant of health sangat terkait dengan konsep equity. Para peserta di ajak untuk memahami aspek sosial determinant in health dalam hubungannya dengan pemerataan kesehatan.

 Tujuan pembelajaran Modul 1b

Setelah mengikuti modul ini, para peserta diharapkan mampu untuk:

  1. Memahami makna Ideologi Kesehatan dan aplikasinya di berbagai negara

    Catatan:

    Dinamika dalam sistem kesehatan selalu tidak lepas dari debat ideologis. Kasus perdebatan Obamacare di Amerika Serikat sampai sekarang masih terus berjalan. Kelompok penentang selalu menggunakan alasan siapa yang akan membayar model kesehatan Obama. Mereka takut akan ada kenaikan pajak orang kaya atau korporasi. Kelompok ini cenderung berada dalam ideologi dimana pemerintah diharapkan minimalis. Sering disebut kelompok neoliberal, walaupun terkadang susah melabelnya. Mereka menganggap ideologi Obama terlalu sosialis, bahkan sebagian cenderung menganggap sebagai komunis. Di Inggris saat terjadi reformasi di tahun 1948, Menteri Kesehatan Inggris (Bevan) menyatakan bahwa reformasi kesehatan tidak mungkin berjalan tanpa dukungan dokter. Artinya: ideologi dokter harus diperhatikan, termasuk pendapatannya. Para peserta diharapkan memahami aspek ideologi dalam sistem kesehatan. Diharapkan peserta dapat pula menganalisis ideologi yang ada di sistem kesehatan di daerahnya.

  2. Memahami makna pemerataan dalam konteks sosial ekonomi dan geografis

    Catatan:

    Pemerataan sosial ekonomi dan pemerataan geografis di Indonesia perlu dipelajari peserta pengembangan di Indonesia? Kebijakan pemerintah saat ini adalah membantu masyarakat miskin dan setengah miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan dengan teknologi tinggi. Tercatat sekitar 76 juta masyarakat Indonesia terkover kebijakan ini. Kebijakan ini dijalankan dalam situasi Indonesia yang belum merata penyebaran dokter dan tempat pelayanan kesehatan termasuk rumahsakit. Ketidak merataan ini sangat besar. Dikawatirkan kebijakan ini akan menyedot dana Jamkesmas oleh para pengguna pelayanan kesehatan di daerah perkotaan atau daerah yang baik aksesnya terhadap teknologi tinggi. Akibatnya terjadi ketidak adilan geografis. Keadaan ini menyebabkan Universal Coverage tidak akan tercapai secara riil. Masyarakat yang sulit akses hanya mendapat jaminan di atas kertas. Hal ini merupakan dilemma yang perlu diperhatikan oleh para peserta pelatihan.

  3. Memahami Social Determinant of Health dan hubungannya dengan Inequity.

    Catatan:

    Daerah dan kelompok masyarakat yang tidak beruntung banyak tergantung pada aspek Sosial Determinant dalam hal status kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara social determinant of health dengan inequity. Para peserta diharapkan memahami hubungan ini dan menghubungkannya dengan situasi di daerah masing-masing.

 

 Bahan belajar

Silahkan anda masuk ke JMPK on line di www.kebijakankesehatanindonesia.net. Klik di Jurnal.

Trisnantoro L. Riyanto S. Ideologi apa yang dianut oleh kebijakan kesehatan di Indonesia. JMPK. Vol. 13 No. 04 Desember 2010: 167 – 168

Anda dapat mencari informasi mengenai : Improving Health Equity via the Social Determinants of Health in the EU melalui:

http://www.health-inequalities.eu/pdf.php?id=0c9084c524cc62a73516460143ea8534

Berbagai referensi in akan kami kirim melalui email.

Blas E, Sommerfeld J, and Kurup AS. Social determinants approaches to public health: from concept to practice. WHO 2011

Bong-Min YANG. Politics of Health Equity: Experiences from Asia. The Flagship Course on Equity and Health Sistems 29th November – 3rd December 2010 Tagaytay, Philippines

O'Donnell O et all. Who pays for health care in Asia? Journal of Health Economics 27 (2008) 460–475.

O'Donnell O, van Doorslaer E, Wagstaff A, Lindelow M. Analyzing Health Equity Using Household Survey Data. A Guide to Techniques and Their Implementation. The World Bank Washington, D.C. 2008.

Trisnantoro L. Overview of Equity in Indonesia . Mimeo. Course on Equity. UNICEF. 2011

Silahkan anda klik situs WHO untuk memahami Social Determinants of Health dan berbagai referensi di dalamnya:

http://www.who.int/social_determinants/en/

 Kegiatan pembelajaran

Peserta diharapkan menjawab berbagai pertanyaan di bawah ini:

  1. Apakah UU SJSN dan UU BPJS mempunyai ideologi yang ke arah sosialisme/welfare state? Uraikan jawaban anda dengan mengacu pada UUD Republik Indonesia dan filsafat Pancasila.
  2. Bagaimana perbandingan ideologi dalam pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan Inggris. Harap anda hubungkan dengan ideologi partai politik yang berpengaruh di kedua negara tersebut.
  3. Apakah partai politik di Indonesia mempunyai ideologi yang dipergunakan untuk menyusun kebijakan sistem kesehatan di level nasional? Bagaimana keadaannya di kabupaten anda.
  4. Mengapa distribusi dokter spesialis tidak merata? Harap anda jawab dengan pendekatan ideologi dalam sistem kesehatan di Indonesia selama ini dan pandangan hidup dokter spesialis.
  5. Apakah anda tertarik meneliti mengenai equity dengan data besar? Apakah anda dapat memahami buku Analyzing Health Equity Using Household Survey Data. A Guide to Techniques and Their Implementation? Uraikan jawaban anda.
  6. Apakah anda setuju dengan pendapat yang menyatakan bahwa kebijakan Jamkesmas tanpa memperbaiki pemerataan fasilitas dan tenaga kesehatan akan memperburuk ketidak adilan geografis? Harap uraikan jawaban anda dengan mengacu pada kebijakan-kebijakan publik dalam sistem kesehatan di Indonesia.
  7. Apa arti social determinants of health dan hubungannya dengan equity. Uraikan jawaban anda dengan menggunakan kasus penyakit TB.
  8. Bagaimana anda menafsirkan anggaran sektor kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan di bawah ini dengan menggunakan pendekatan social determinants of health.

      mod1b

Jawaban dikirim ke pengelola dengan cara:

File ditulis dalam word dan diberi kode: XYYYM1b.doc dan dikirim sebagai attachment.

Keterangan:

X = nomor fasilitator anda.

YYY = kode nama peserta

M1b = Modul1b


 Kirim tugas ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..

Jangan lupa memberi cc ke email setiap fasilitator yang telah ditunjuk untuk anda.

Tugas diserahkan paling lambat hari Rabu tanggal 14 November 2012 pukul 24.00

 

Judul

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Modul 1a. Kebijakan di Sektor Kesehatan.

 

Modul 1a.  Kebijakan di Sektor Kesehatan

Dilaksanakan antara 6 – 9 November 2012. Deadline pengiriman tugas tanggal 9 November pukul 24.00.

des Modul 1a

membahas arti sistem kesehatan, ilmu kebijakan, kebijakan publik, dan aplikasi ilmu kebijakan di sistem kesehatan. Selanjutnya modul ini membahas mengenai pendekatan kebijakan, dan proses penyusunan kebijakan. Pemahaman awal mengenai penelitian kebijakan kesehatan dan sistem kesehatan dibahas di bagian ini dalam konteks apakah diperlukan di Indonesia, di propinsi dan kabupaten-kota para peserta. Sebagai catatan, salah satu tujuan Program Pengembangan ini adalah untuk memperkuat kebijakan kesehatan di daerah maka konteks lokal dalam modul ini merupakan hal yang penting.

 

tuj  Tujuan pembelajaran Modul 1a.

Setelah mempelajari modul 1a, para peserta diharapkan mampu untuk:

  1. Memahami Sistem Kesehatan dalam konteks di berbagai level pemerintahan: nasional, propinsi, dan kabupaten.

    Catatan:
    Pemahaman akan konteks di berbagai level merupakan modal besar untuk pengembangan unit penelitian-pengembangan kebijakan kesehatan di sebuah daerah. Tujuan ini mendukung visi program pengembangan ini bahwa di setiap daerah/propinsi ada kelompok/unit yang aktif meneliti kebijakan lokal dan nasional.

  2. Memahami ilmu kebijakan, kebijakan dan kebijakan kesehatan.

    Catatan:
    Para peserta diharapkan mulai membaca dan mencoba terus memahami ilmu kebijakan termasuk kebijakan publik yang berasal dari ilmu-ilmu sosial. Usaha ini penting karena sebagian peserta berasal dari ilmu kedokteran dan kesehatan yang belum banyak memahami mengenai ilmu-ilmu sosial, khususnya kebijakan. Tujuan ini apabila berhasil dicapai akan menjadi dasar kuat untuk kegiatan berikutnya.

  3. Memahami proses penyusunan kebijakan dan pendekatan segitiga kebijakan di sektor kesehatan.

    Catatan:
    Tujuan ini terkait erat dengan aplikasi ilmu kebijakan dalam sistem kesehatan. Pendekatan segitiga kebijakan perlu dipahami sebagai salahsatu cara untuk memahami kebijakan kesehatan.

  4. Memahami makna, hubungan, dan manfaat penelitian kebijakan kesehatan dan sistem kesehatan.

    Catatan:
    Makna dan manfaat penelitian kebijakan perlu dipelajari secara mendalam.
    Di dalam buku Lucy Gilson diberi semacam pemahaman mengenai apa yang disebut penelitian kebijakan dan penelitian sistem kesehatan. Di samping itu di buku ini ada banyak contoh penelitian kebijakan dan sistem kesehatan yang dapat dipelajari.

     

babe Bahan belajar

 

  1. Sistem Kesehatan:

    Silahkan anda pelajari di www.kebijakankesehatanindonesia.net dan

    de Savigny and Taghreed Adam. Systems thinking for health systems strengthening. World Health Organization 2009. Buku ini dapat di download dari website WHO.

  2. Ilmu Kebijakan dan Kebijakan Publik.

    Dunn, William. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Edisi kedua. Terjemahan. Public Policy Analysis: An Introduction 2nd Ed. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2003

    Atau berbagai buku lainnya, misal:

    Nugroho RD. Kebijakan publik untuk Negara-negara berkembang, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006.

    Parson Wayne. Public Policy. Pengantar Teori dan Praktis Analisis Kebijakan. Kencana Prenada Media Group. 2006.

  3. Proses penyusunan kebijakan kesehatan dan pendekatan segitiga kebijakan.

    Buse K, Mays N, Walt G. Making Health Policy. Understanding Public Health. Open University. 2010. Buku ini dapat dibeli di Amazon.com. Harga yang baru adalah £14.65, yang bekas dari £12.50.

    Terjemahan resmi sedang diajukan. Anda akan mendapatkan kiriman dari perpustakaan tentang topik ini.

    Dunn, William. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Edisi kedua. Terjemahan. Public Policy Analysis: An Introduction 2nd Ed. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2003.

  4. Arti, makna, dan manfaat penelitian kebijakan kesehatan dan sistem kesehatan.

    Buse K, Mays N, Walt G. Making Health Policy. Understanding Public Health. Open University. 2010. Buku ini dapat dibeli di Amazon.com. Harga yang baru adalah £14.65, yang bekas dari £12.50.

    Terjemahan resmi sedang diajukan. Anda akan mendapatkan kiriman dari perpustakaan tentang topik ini.

    Gilson Lucy. Health Policy and Systems Research: A Methodology Reader. WHO. 2012.

    Buku ini dapat di download dari website WHO.

kegKegiatan pembelajaran

Setelah mengikuti modul, membaca berbagai referensi, melakukan analisis, para peserta diharuskan menulis jawaban akan pertanyaan-pertanyaan yang ada. Pertanyaan dijawab dengan model essay pendek. Dalam penulisan model essay ini harap para peserta menuliskan referensi dengan cara meletakkan di footnote. Cara menulis referensi di footnote adalah sebagai berikut:

Untuk buku, misal:

Nugroho RD. Kebijakan publik untuk Negara-negara berkembang, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006.

Untuk Jurnal, misal:

Sia D, Fournier P, Kobiané J-F, Sondo BK. Rates of coverage and determinants of complete vaccination of children in rural areas of Burkina Faso (1998-2003). BMC Public Health. 2009; 9:416- 25.

Bahan dari internet:

Penulis....... "Judul ..." http://www.kebijakankesehatanindonesia.net..... (diakses tanggal .... bulan...tahun ....)

Pertanyaan-pertanyaan dan tugas Modul 1a:

  1. Uraikan Sistem Kesehatan yang berada di daerah kota/kabupaten anda dalam konteks level makro, meso, dan mikro. Anda dapat menggunakan pendekatan WHO atau sistem kesehatan nasional, atau model lain yang anda dapatkan.
  2. Apa yang disebut sebagai Kebijakan dan apa yang disebut sebagai Analisis Kebijakan?
  3. Ada definisi Kebijakan Publik dan apa contohnya di Indonesia, di propinsi anda, dan di kabupaten/kota anda?
  4. Apa definisi Kebijakan Kesehatan? Uraikan jawaban anda dengan menggunakan pemahaman anda mengenai level makro, meso, dan mikro.
  5. Bagaimana Proses kebijakan dilakukan di daerah anda. Uraikan dengan mengambil kasus tertentu, misal kebijakan jaminan kesehatan daerah, atau kebijakan pengendalian merokok, atau hal lainnya
  6. Apa yang disebut dengan pendekatan segitiga kebijakan kesehatan berdasarkan Buse. Aplikasikan model kebijakan ini dalam aspek kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia dan di daerah anda.
  7. Arti hubungan antara Riset Kebijakan dan Riset Sistem Kesehatan. Uraikan jawaban anda dengan mengacu pada konsep di buku Gilson dkk.
  8. Apakah anda sudah pernah melakukan penelitian kebijakan kesehatan sesuai dengan definisi di buku Gilson ? Jika sudah harap tuliskan judulnya. Jika belum, harap anda tuliskan keinginan anda untuk melakukan penelitian kebijakan dan dalam topik apa.

Jawaban dikirim ke pengelola dengan cara:

File ditulis dalam word dan diberi kode: XYYYM1a.doc

Keterangan:

X = nomor fasilitator anda.

YYY = kode nama peserta

M1a = Modul1a

 

kitu Kirim tugas ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Jangan lupa memberi cc ke email setiap fasilitator yang telah ditunjuk untuk anda.

Tugas paling lambat dikirim tanggal 9 November 2012, jam 24.00