• angka jitu
  • togel 4d
  • agen togel
  • toto macau
  • slot 4d
  • bandar toto hongkong
  • bandar toto
  • bandar toto 4d
  • togel 4d
  • togel online
  • rajabandot
  • sydney lotto
  • hongkong lotto
  • hk lotto
  • bandar slot 4d
  • togel online
  • slot gacor
  • agen toto
  • toto slot 4d
  • rajabandot
  • toto macau
  • toto macau
  • rajabandot
  • toto macau
  • toto macau
  • toto macau
  • situs slot gacor
  • bandar toto macau
  • situs toto
  • toto macau
  • bandar slot gacor
  • situs slot
  • rtp live slot
  • toto slot
  • toto macau
  • bandar togel online
  • bandar toto macau
  • bandar toto hongkong
  • togel online
  • togel sdy
  • togel online
  • colatogel
  • situs toto
  • toto macau
  • bandar toto 4d
  • situs toto
  • bandar togel online
  • toto slot
  • toto togel
  • togel online
  • toto macau
  • toto hk lotto
  • colatogel
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • toto macau
  • togel online
  • togel online
  • situs slot
  • slot gacor
  • bandar slot 4d
  • slot qris
  • slot gacor
  • bandar slot online
  • toto macau
  • toto hk
  • bandar slot
  • slot gacor
  • paito hk
  • toto hk
  • bandar slot
  • toto togel 4d
  • bandar slot gacor
  • togel online
  • situs toto
  • bandar slot gacor
  • bandar slot gacor
  • bandar slot gacor
  • toto slot
  • bandar slot
  • Seminar Paket Rekomendasi Kebijakan untuk penurunan Kematian Ibu dan Bayi

    Kerangka Acuan
    Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM dalam program
    Pengembangan Konsultan Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak
    untuk mengurangi kematian ibu dan bayi menyelenggarakan:

    Seminar
    Paket Rekomendasi Kebijakan untuk Penurunan Kematian Ibu dan Bayi
    ( 29 Oktober 2013 di Gedung Granadi di Jakarta)

    dan

    Workshop Pengembangan Konsultan Manajemen dan
    Tenaga Ahli untuk Penurunan Kematian Ibu dan Bayi
    (30 Oktober 2013 di Kampus FK UGM Yogyakarta)

    dapat diikuti dengan Live Streaming melalui:

    www.kebijakankesehatanindonesia.net
    atau
    www.kesehatan-ibuanak.net 

      Pendahuluan

    Pada akhir bulan September 2013, keluar sebuah berita yang mengejutkan: MDG bertambah. SDKI 2012 memberikan hasil angka kematian ibu (AKI) mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu. Dalam hal ini, meningkatnya AKI ini menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Sebagaimana diketahui, target MDGs adalah 108 per 100 ribu pada 2015. Angka ini memang kontroversial di tingkat pemerintahan sendiri ada yang menolak, namun ada yang menerima.

    Di luar kontroversi data ini, salah satu hal penting adalah bagaimana kita mensikapi permasalahan ini. Dengan menggunakan data kematian absolut, di berbagai propinsi memang terjadi kenaikan jumlah kematian ibu. Hal ini yang perlu dibahas. Mengapa terjadi peningkatan kematian ibu? Apakah kebijakan penanganan sudah tepat? Apakah strategi pelaksanaan kebijakan sudah baik di lapangan?

    Setelah 4 tahun melakukan kegiatan operasional di NTT dan DIY serta Papua (lihat lampiran 1), PKMK FK UGM mengambil berbagai kesimpulan yang dirangkum dalam usulan Paket Kebijakan untuk mengurangi kematian ibu dan bayi dalam usaha menuju ke perbaikan pencapaian MDGs. Paket kebijakan mencerminkan berbagai kondisi daerah dimana DIY mewakili daerah maju, NTT daerah sulit, dan Papua merupakan daerah yang sangat sulit. Inti paket kebijakan adalah mengacu pada integrasi hulu dan hilir (preventif dan kuratif), penggunaan data absolut agar secara real time terjadi perubahan sikap dan "peningkatan adrenalin" untuk usaha penurunan kematian, perbaikan sistem rujukan dan mutu pelayan klinik, dan dukungan seluruh pihak untuk intervensi kebijakan yang multi disiplin. Pengalaman tersebut juga menunjukan bahwa dalam usaha penurunan kematian ibu dan bayi, diperlukan adanya tim konsultan manajemen dan tenaga ahli yang aktif bekerja.

    Dalam konteks situasi pemburukan ini, PKMK FK UGM mengajak pemerintah pusat (Bappenas, Kemenkes, DPR Komisi Kesehatan, Menko Kesra), Pemerintah propinsi dan kabupaten, LSM-LSM kesehatan, Asosiasi Rumahsakit dan Dinas Kesehatan, ikatan profesi, serta para akademisi, peneliti, dan konsultan untuk berfikir ulang mengenai strategi kebijakan MDGs. Perlu ada perbaikan kebijakan dan perubahan strategi untuk mengurangi kematian ibu dan bayi. Perdebatan mengenai metode pengukuran kematian ibu sebaiknya jangan sampai berlarut-larut. Saatnya bangsa Indonesia menatap ke depan dengan mempelajari masa lalu dan masa kini.

    Perubahan strategi ini perlu didukung oleh ketersediaan tim konsultan manajemen KIA yang membantu DInas Kesehatan/Pemerintah Propinsi-Kabupaten-Kota dan Kementerian Kesehatan untuk menurunkan kematian ibu dan bayi. Sayang, sampai saat ini belum banyak lembaga konsultan manajemen yang berfokus pada penurunan kematian ibu dan bayi.

     Kegiatan:

    Kegiatan 1: Di Jakarta

    1. Seminar mengenai Rekomendasi Kebijakan untuk pengurangan angka kematian ibu dan bayi
    2. Peresmian website khusus KIA untuk penurunan kematian ibu dan bayi: www.kesehatan-ibuanak.net 

    Kegiatan 2: Di Yogyakarta

    1. Workshop Pengembangan Konsultan Manajemen dan Tenaga Ahli untuk Menurunkan Kematian Ibu dan Bayi Di Kabupaten

     

      Tujuan:

    Seminar di Jakarta

    1. Menyajikan Rekomendasi Kebijakan pengurangan kematian ibu dan bayi untuk kegiatan di Kabupatan, Propinsi, dan Nasional.
    2. Rekomendasi kebijakan ini mencakup kebijakan hulu dan hilir.
    3. Mengembangkan pemahaman mengenai peran, posisi dan kemampuan Technical Assistance/Konsultan untuk penurunan kematian ibu dan bayi di perguruan tinggi.
    4. Mengembangkan berbagai pola pengembangan melalui penggunaan web sites dan teknologi telematika untuk pengurangan kematian ibu dan bayi

    Workshop di Yogyakarta

    1. Membahas pengembangan Tim Konsultan Manajemen dan Ahli Teknis KIA di Propinsi dan Kabupaten. Apakah bertumpu di Perguruan Tinggi atau lembaga Swasta? Apabila berada di perguruan tinggi, siapa saja anggotanya dan bagaimana struktur dan proses kegiatannya?
    2. Membahas Proses Bekerja Tim Konsultan (lampiran 2)
    3. Membahas Sumber Pendanaan Tim Konsultan
    4. Memulai kegiatan pengembangan.

     

      Peserta

    Seminar   : diharapkan dari para pengambil kebijakan di tingkat pusat dan daerah serta dari tim perguruan tinggi*.
    Workshop : diharapkan dari tim perguruan tinggi* dan lembaga konsultan swasta yang berminat

    *Tim perguruan tinggi terdiri dari:

    1. Ahli kesehatan Masyarakat
    2. SpOG
    3. SpA
    4. Promosi Kesehatan
    5. Ahli Pembiayaan Kesehatan

     

      Tempat, Hari-Tanggal, dan Jadwal Kegiatan

    Seminar: Gedung Granadi Jakarta, Selasa 29 Oktober 2013, 12:00-15:00

    Jam

    Topik

    Fasilitator

    12:00-13:00

    Makan Siang

     

    13:00-13:05

    Pengantar

    Prof. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD

    13:05-13:15

    Paket Rekomendasi Kebijakan untuk Penurunan AKI-AKB: Berdasarkan Pengalaman PKMK FK-UGM selama 4 tahun di DIY, NTT dan Papua

    Prof. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD

    13:15-13:25

    Pendekatan Hilir dalam Intervensi KIA

      Dr. Rukmono SPoG

    13:25-13:35

    Pendekatan Kebijakan Hulu mendekati Hilir

      Dr. Sitti Noor Zaenab, MKes

    13:35-14:45

    Diskusi

    Moderator:

    Dr. Hanevi Djasri MARS

    14:45-15:00

    Kesimpulan

     

    15:00-15:30

    Launching Website KIA: www.kesehatan-ibuanak.net  sambil coffee break)

    pengembangan berbasis web

     

    15:30-16:15

    Diskusi Tim Perguruan Tinggi

     

    16:15-16:30

    Penutup

     

     

    Workshop: Ruang Senat Kampus FK-UGM, Yogyakarta, Rabu 30 Oktober 2013, 08:00-15:00 

    WAKTU

    ACARA

    FASILITATOR

    08.00 – 08.30

    Registrasi Ulang

    08.30 – 09.00

    Pembukaan & Pengantar Workshop

    dr. Hanevi Djasri, MARS

    Sesi 1

    09.00 – 09.30

    Langkah-langkah Pengembangan Kegiatan Konsultasi KIA

    dr. Hanevi Djasri, MARS

    09.30 – 10.00

    Diskusi Kelompok I

    Fasilitator Kelompok A

    Faozi Kurniawan, SE, Akt, MPH
    dr. Hanevi Djasri, MARS
    Nasyiatul Aisyah Salim, SKM, MPH
    Digna Niken P., S.Gz, MPH

    Fasilitator Kelompok B

    Deni Hardianto, SE, Akt
    dr. Sitti Noor Zaenab, M.Kes
    Armiatin, SE, MPH
    dr. Likke Putri, MPH

    Fasilitator Kelompok C

    Yos Hendra, SE, Akt, MM
    dr.Tiara Marthias, MPH
    Drg. Puti Aulia Rahma, MPH
    DR. dr. Dwi Handono, M.Kes

    10.00 – 10.30

    Presentasi Kelompok

    10.30 – 11.00

    REHAT

    Sesi 2

    11.00 11.30

    Pengembangan Tim dan Pembelajarannya

    Dr. dr. Dwi Handono S., MKes

    11.30 – 12.00

    Diskusi Kelompok II

    Fasilitator Kelompok A

    Faozi Kurniawan, SE, Akt, MPH
    dr. Hanevi Djasri, MARS
    Nasyiatul Aisyah Salim, SKM, MPH
    Digna Niken P., S.Gz, MPH

    Fasilitator Kelompok B

    Deni Hardianto, SE, Akt
    dr. Sitti Noor Zaenab, M.Kes
    Armiatin, SE, MPH
    dr. Likke Putri, MPH

    Fasilitator Kelompok C

    Yos Hendra, SE, Akt, MM
    dr.Tiara Marthias, MPH
    Drg. Puti Aulia Rahma, MPH
    DR. dr. Dwi Handono, M.Kes

    12.00 – 12.30

    Presentasi Kelompok

    12.30 – 13.30

    ISHOMA

    Sesi 3

    13.30 – 14.00

    Identifikasi calon klien dan sumber pendanaan

    dr. Hanevi Djasri, MARS

    14.00 – 14.30

    Diskusi Kelompok III

    Fasilitator Kelompok A

    Faozi Kurniawan, SE, Akt, MPH
    dr. Hanevi Djasri, MARS
    Nasyiatul Aisyah Salim, SKM, MPH
    Digna Niken P., S.Gz, MPH

    Fasilitator Kelompok B

    Deni Hardianto, SE, Akt
    dr. Sitti Noor Zaenab, M.Kes
    Armiatin, SE, MPH
    dr. Likke Putri, MPH

    Fasilitator Kelompok C

    Yos Hendra, SE, Akt, MM
    dr.Tiara Marthias, MPH
    Drg. Puti Aulia Rahma, MPH
    DR. dr. Dwi Handono, M.Kes

    14.30 – 15.00

    Presentasi Kelompok

    Sesi 4

    15.00

    PENUTUP

    dr. Hanevi Djasri, MARS

     

    Biaya

    Seminar:

    1. Tatap muka Rp 200.000,- per orang (penggati makan siang sebesar)
    2. Jarak jauh (streaming) Rp. – (tidak dipungut biaya)

    Workshop

    1. Tatap muka Rp 4.000.000,- per tim (5 orang)
    2. Jarak jauh (streaming) Rp. 2.500.00,- per tim (5 orang)

     

      Pendaftaran

    Angelina Yusridar / Hendriana Anggi

    Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan
    Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
    Gedung IKM Sayap Utara Lt. 2, Fakultas Kedokteran UGM
    Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
    Ph. /Fax : +62274-549425 (hunting)
    Mobile : +628111409442 / +6281227938882
    Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.; This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
    Website : www.kebijakankesehatanindonesia.net 

     


    Lampiran 1: Pengalaman PKMK FK-UGM

    Peningkatan kematian ibu sudah diduga sejak lima tahun yang lalu. Pada tahun 2009, kelompok studi MDGs Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM memprediksi bahwa ada kemungkinan terjadi stagnasi dan bahkan pemburukan situasi. Dilakukan analisis kebijakan KIA. Hasil analisis kebijakan menunjukkan bahwa ada ketidak logisan dalam kebijakan KIA. Berbasis analisis ini, sejak tahun 2009, PKMK FK UGM melakukan berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan yang tujuan utamanya untuk langsung memberikan dampak pada kematian ibu dan bayi.

    Kegiatan-kegiatan tersebut adalah: Riset Operasional mengenai Sister Hospital dalam kerangka Revolusi KIA NTT untuk meningkatkan kemampuan PONEK RS, dukungan terhadap PONED Puskesmas, pengembangan SDM KIA di NTT, sampai penyusunan manual rujukan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini bekerjasama dengan Pemerintah Propinsi NTT, Kemenkes, dan AusAId dalam program AIPMNH. Kematian Ibu secara absolut di NTT menurun. Pada tahun 2010: 252, tahun 2011: 208, dan tahun 2012: 172. Jika angka absolut diubah menjadi rates, akan menjadi: 288 (tahun 2010), 222, dan 177(tahun 2011). Sumber data adalah: Laporan F1 – F8 Thn dan Laporan Indikator Antara Revolusi KIA NTT 2010-2012 Kab/Kota melalui Bidang Kesmas Dinkes NTT

    Sejak tahun 2011 dilakukan kerjasama dengan pemerintah Propinsi DIY dan Kementerian Kesehatan untuk penurunan kematian ibu dengan menggunakan pendekatan surveilans-respon kematian ibu-bayi dan penyusunan manual rujukan. Kegiatan dilakukan karena data absolut menunjukkan peningkatan (tahun 2009: 36 kematian menjadi 56 di tahun 2011). Setelah hampir dua tahun DinKes Porpinsi dan Kabupaten/Kota melakukan kegiatan dengan penekanan pada surveilans kematian dan respon ketat, ada perubahan yang tercatat. Pada tahun 2012, kematian ibu jumlahnya 41, dan pada tahun 2013 (sampai bulan September) adalah 26. Sumber data: Dinas Kesehatan Propinsi DIY.

    Pengembangan di Papua dilakukan bekerjasama dengan UNICEF untuk Perencanaan Berbasis Bukti dan USAID untuk peningkatan kinerja Puskesmas. Kegiatan ini masih berupa pengembangan input dan infrastruktur untuk kesehatan ibu dan anak melalui perencanaan dan prinsip peningkatan kinerja. Dimulai sejak tahun 2012. Kegiatan ini belum banyak dihubungkan dengan penurunan atau peningkatan kematian.

    Lampiran 2: Konsultan Manajemen dan Tenaga Ahli KIA

    Dibayangkan di sebuah kabupaten, tim konsultan ini melakukan kerjasama dengan pemerintah kabupaten setempat dengan kontrak multi-years. Janji atau target tim konsultan adalah dalam waktu 3 – 5 tahun dapat menurunan kematian ibu dan bayi melalui perubahan cara kerja program kesehatan ibu dan anak di kabupaten tersebut.

    Tim ini mempunyai anggota yang multi disiplin, antara lain:

    1. Ahli manajemen pelayanan kesehatan
    2. Dokter Spesialis Obsgin atau dokter umum yang memahami masalah kebidanan dan kandungan, atau bidan;
    3. Dokter Spesialis Anak atau dokter umum yang memahami masalah kesehatan anak;
    4. Ahli epidemiologi;
    5. Promotor kesehatan.

    Tim bekerja dengan klien pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait di kabupaten, misalnya: tokoh-tokoh masyarakat, LSM-LSM, POGI setempat, IDAI setempat, IBI setempat, IDI setempat, dan berbagai kelompok masyarakat.

    1. Pengembangan Tim Konsultan Manajemen dan Ahli Teknis KIA di Propinsi dan Kabupaten. Apakah bertumpu di Perguruan Tinggi atau lembaga Swasta? Apabila berada di perguruan tinggi, siapa saja anggotanya dan bagaimana struktur dan proses kegiatannya?
    2. Proses Bekerja Tim Konsultan.

      Pra-Kontrak:
      1. Melakukan pendekatan ke Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Propinsi dan Kabupaten mengenai perlunya tim konsultan manajemen dan ahli teknis KIA untuk menurunkan kematian ibu dan bayi
      2. Menyusun perjanjian kerjasama yang bersifat multi-year dengan pemerintah kabupaten dan proponsi dengan dukungan Kementerian Kesehatan.

        Di dalam Kontrak:
      3. Melakukan analisis kebijakan KIA di propinsi dan kabupaten yang bersangkutan
      4. Melakukan Perencanaan Berbasis Bukti dan menyusun Strategi Pengembangan dengan indicator kinerja Jumlah Kematian Absolut. Penurunan jumlah kematian absolut yang sebenarnya merupakan indicator keberhasilan Tim Konsultam.
      5. Penentuan Strategi Pengembangan dengan menggunakan pemetaan intervensi dari hulu ke hilir
      6. Melakukan Monitoring dan Evaluasi kebijakan, strategi dan program yang dijalankan. Pasca Kontrak
      7. Melakukan Monitoring kegiatan secara independen dan terus menerus.
         
    3. Sumber Pendanaan Tim Konsultan:
      1. APBN: Dana dekonsentrasi
      2. APBD: Tenaga ahli
      3. Sumber dana luar negeri
      4. Corporate Social Responsibility
      5. Dana pengabdian dan penelitian dari perguruan tinggi yang bersangkutan.