Reportase Consortium of Universities for Global Health (CUGH) Conference
“Global Health without Borders: Acting for Impact”
Los Angeles, 7-10 Maret 2024
Konferensi tahunan ini ialah bagian dari konsorsium beberapa universitas di dunia yang merupakan pemerhati dan peneliti dalam isu-isu kesehatan global. Tema konferensi kali ini adalah “Kesehatan Global Tanpa batas: Bertindak untuk Menghasilkan Dampak”. Konferensi berlangsung selama 4 hari, dan berikut ini adalah beberapa sesi kunci yang dibahas.
Sesi “Dekolonisasi Pembiayaan Kesehatan Global: Jalan yang Adil ke Depan” membahas perlunya dekolonisasi pembiayaan kesehatan global dan menemukan jalan yang adil ke depan. Hal ini bertujuan untuk mengatasi ketidakseimbangan historis dan dinamika kekuasaan dalam pendanaan kesehatan global serta mengeksp lorasi cara-cara untuk memastikan distribusi sumber daya yang lebih adil.
Pembahasan topik ini diperdalam melalui sesi -sesi tambahan seperti, “Menavigasi Kesenjangan Akses Teknologi dan Imperatif Etis untuk Kesehatan Global yang Adil dan Berkelanjutan. Sesi ini berfokus pada kesenjangan dalam akses teknologi dalam kesehatan global dan keharusan etis untuk memastikan aktivitas Kesehatan global yang adil dan berkelanjutan, serta mengeksplorasi strategi untuk menjembatani kesenjangan teknologi dan mempromosikan praktik etis dalam penggunaan teknologi untuk inisiatif kesehatan global.
Sementara, sesi “Power, Resources & Equitable Partnerships in Global Health Research & Practice” menyoroti pentingnya dinamika kekuatan, alokasi sumber daya, dan kemitraan yang adil dalam penelitian dan praktik kesehatan global. Pembicara membahas strategi untuk memberdayakan masyarakat yang terpinggirkan, memastikan distribusi sumber daya yang adil, dan membina kemitraan kolaboratif untuk intervensi kesehatan global yang efektif.
Selain itu, sesi “Politik, Tata Kelola & Kesehatan Global: Peluang untuk menghasilkan Dampak” mengeksplorasi persimpangan politik, tata kelola, dan kesehatan global dan peluang untuk dampak. Pembicara membahas bagaimana struktur politik dan pemerintahan dapat mempengaruhi hasil kesehatan global dan mengidentifikasi strategi untuk memanfaatkan kemauan politik dan sistem tata kelola untuk hasil kesehatan yang positif.
Sesi bertajuk "Membangun Tenaga Kesehatan Global yang Tangguh" membahas strategi dan pendekatan untuk memperkuat dan meningkatkan tenaga kerja kesehatan global. Ini bertujuan untuk mengatasi tantangan dan peluang dalam membangun tenaga kerja yang tangguh yang dapat secara efektif menanggapi masalah kesehatan global dan keadaan darurat. Sesi ini mencakup topik-topik seperti pelatihan dan pengembangan kapasitas, keragaman dan inklusivitas tenaga kerja, retensi dan motivasi profesional kesehatan, dan peran kepemimpinan dan tata kelola dalam membangun tenaga kerja yang tangguh. Sesi ini juga mengeksplorasi pendekatan inovatif dan praktik terbaik dari berbagai negara untuk membangun tenaga kerja yang mudah beradaptasi, terampil, dan dilengkapi untuk mengatasi lanskap kesehatan global yang berkembang.
Tema besar lain dalam konferensi ini adalah mengenai perubahan iklim. Sesi “Bagaimana Mengatasi Perubahan Iklim Dapat Berdampak pada Faktor Penentu Sosial Kesehatan”, misalnya, berfokus pada hubungan antara perubahan iklim dan faktor penentu sosial kesehatan. Sesi ini membahas bagaimana mengatasi perubahan iklim dapat memiliki dampak signifikan pada berbagai faktor penentu sosial kesehatan, seperti akses ke air bersih, ketahanan pangan, dan perumahan, dan mengeksplorasi strategi untuk mengurangi dampak kesehatan dari perubahan iklim.
Sesi berjudul "Planetary Health, One Health, Climate Change, Biodiversity Crisis, Pollution" adalah tentang mengeksplorasi keterkaitan faktor-faktor ini dan mendiskusikan dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Para pembicara panel menyampaikan berbagai aspek yang meningkatkan kesadaran tentang dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia, termasuk peningkatan risiko penyakit menular, penyakit terkait cuaca ekstrim, dan kerawanan pangan dan air. Sesi ini juga menyoroti pentingnya konservasi keanekaragaman hayati dan peran yang dimainkannya dalam menjaga kesehatan dan ketahanan ekosistem. Selain itu, sesi ini membahas efek merugikan dari polusi pada kesehatan manusia, termasuk polusi udara, polusi air, dan paparan bahan kimia, dan mengeksplorasi strategi untuk mengurangi polusi dan mempromosikan praktik berkelanjutan. Sesi ini menekankan perlunya pendekatan terpadu dan solusi kolaboratif untuk mengatasi tantangan global yang kompleks ini.
Secara garis besar, konferensi ini menyoroti bahwa isu kesehatan global yang harus didekati dengan perspektif equity dan dekolonisasi akses terhadap pengetahuan, sumber daya, dan juga jejaring. Selain itu, konferensi ini juga menitikberatkan pada ancaman-ancaman ksehatan masa depan khususnya perubahan iklim, kekerasan, selain ancaman-ancaman ‘tradisional’ seperti penyakit tidak menular dan penyakit menular yang semakin rawan penyebarannya akibat mobilitas global manusia.
Hal yang menarik dalam konferensi ini, sesi tidak hanya disampaikan melalui presentasi maupun poster, tetapi juga film-film pendek. Bahkan diselenggarakan pula lokakarya dari Pulitzer (sebuah media jurnalisme ternama di dunia) yang memberikan keterampilan dasar mengenai penyusunan kerangka penyampaian isu kesehatan global melalui film pendek.
Reporter:
Shita Dewi (Divisi Public Health, PKMK UGM)