logoKKI

jkki2kki2

  • Home
  • Visi & Misi
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • E-library
  • Pengukuhan
  • Search
  • Login
    • Forgot your password?
    • Forgot your username?
10 Nov2020

Fair Allocation Mechanism for COVID-19 Vaccines through the COVAX Facility

ACT-Accelerator disiapkan untuk mengatasi pandemi COVID-19 lebih cepat dan lebih efisien dengan memastikan bahwa diagnosis, vaksin, dan perawatan yang berhasil diberikan secara adil di semua negara. Kunci untuk mencapai tujuan itu adalah desain dan implementasi Kerangka Alokasi yang Adil. Sekilas, alokasi vaksin yang adil akan terjadi dengan cara berikut: 1) Alokasi dosis proporsional awal ke negara - negara sampai semua negara mencapai jumlah yang cukup untuk mencakup 20% dari populasi. 2) Fase tindak lanjut untuk memperluas cakupan ke populasi lain.

Jika kendala pasokan yang parah terus berlanjut, pendekatan alokasi tertimbang akan diadopsi, dengan mempertimbangkan ancaman dan kerentanan COVID suatu negara. Dokumen tersebut adalah dokumen kerja akhir dan dapat disesuaikan di masa mendatang seiring dengan tersedianya informasi baru tentang vaksin dan epidemiologi COVID-19. Artikel ini dipublikasikan oleh WHO pada September 2020.

selengkapnya

 

27 Oct2020

Panbio antigen rapid test is reliable to diagnose SARS-CoV-2 infection in the first 7 days after the onset of symptoms

RT-qPCR adalah metode laboratorium yang direkomendasikan untuk mendeteksi infeksi Akut SARS-CoV-2 namun masih membutuhkan peralatan khusus, tenaga/staf terlatih, waktu yang panjang dan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, metode yang dapat mendeteksi dengan lebih cepat dengan hasil yang akurat pun dibutuhkan. Sebuah riset dilakukan untuk melihat kinerja perangkat rapid test Panbio™ COVID-19 AG dibandingkan dengan metode RT-qPCR. Hasilnya semua sampel yang terdeteksi positif dengan rapid test antigen juga positif dengan RT-qPCR. Ambang batas siklus median adalah 23,28 (IQR 18,5-30,16). Pasien dengan onset gejala kurang dari tujuh hari menunjukkan viral load yang lebih tinggi, dan sensitivitas untuk tes antigen cepat (86,5%), dibandingkan dengan mereka yang lebih lama (sensitivitas 53,8%) (p <0,004).

Tes ini tampaknya menjadi strategi yang efektif untuk mengendalikan pandemi COVID-19 untuk identifikasi dan isolasi cepat pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 dengan hasil sensitivitas dan spesifisitas tinggi selama gejala minggu pertama dan dengan kondisi viral load tinggi. Artikel ini dipublikasikan pada Journal of Clinical Virology pada 16 October 2020.

selengkapnya

 

20 Oct2020

The Development of GAMA Swab Sampling Chamber for Walk-through Sampling in Patients with COVID-19 at Gadjah Mada Hospital

Pengambilan sampel usap/swab test dari nasofaring dan orofaring pasien dengan COVID-19 penting dalam mendeteksi SARS-CoV-2. Pengambilan sampel usap harus dilakukan dengan hati - hati untuk mencegah risiko penularan ke petugas kesehatan atau kontaminasi silang ke lingkungan. GAMA Swab Sampling Chamber (GSSC) adalah ruang bertekanan positif yang dirancang untuk mengumpulkan sampel swab yang melibatkan petugas kesehatan yang ditempatkan di dalam, sementara pasien berada di luar ruangan. Ruang tersebut dirancang untuk meminimalkan risiko paparan aerosol pada petugas kesehatan akibat kebocoran atau saat membuka atau menutup pintu.

Oleh karena itu, petugas kesehatan tidak perlu menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap seperti yang mereka lakukan saat mengambil sampel swab tanpa chamber. Penggunaan GSSC selain dapat menyederhanakan pengambilan sampel swab, juga mengurangi kebutuhan penggunaan APD dan ruang isolasi tekanan negatif yang terbatas pada situasi pandemi saat ini. Artikel ini dipublikasikan pada Journal of Community Empowerment for Health pada Agustus 2020.

selengkapnya

 

13 Oct2020

Management of Solid Medical Waste on One of the COVID-19 Referreal Hospital in Surabaya, East Java

Meningkatnya kasus COVID-19 berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah produksi limbah medis padat di rumah sakit. Hal ini menginisiasi sebuah studi yang dilakukan oleh Rani A. Wardani dan R. Azizah untuk mengetahui implementasi protokol kesehatan dalam pengelolaan limbah medis padat pada salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Surabaya. Metode yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan data sekunder untuk metode kompilasi data.

Hasilnya menunjukkan bahwa protokol kesehatan untuk penanganan limbah medis pada rumah sakit rujukan ini sudah dilakukan dengan baik pada sortasi, penyimpanan, pengangkutan, dan proses penghancuran limbah infeksius melalui pembakaran. Namun, penggunaan APD oleh tim pembawa troli limbah medis masih belum sempuna digunakan sehingga hal ini perlu dierikan perhatian untuk diperbaiki. Artikel ini dipublikasikan pada Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Airlangga pada September 2020.

Selengkapnya

 

13 Oct2020

Review: Medical Waste Management for COVID-19

Produksi limbah medis selama pandemi COVID-19 meningkat sekitar 30%, dengan sumber terbanyak dari tindakan pelayanan kesehatan. Limbah medis yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. Sebuah studi dilakukan oleh Hendri Sutrisno dan F. Meilasari untuk mengidentifikasi potensi limbah medis di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia saat pandemi COVID-19 dan meninjau pengelolaan limbah medis di Indonesia. Potensi limbah medis saat wabah COVID-19 adalah limbah infeksius (limbah APD), limbah benda tajam (spuit), limbah kimiawi (obat kadaluarsa), dan limbah farmasi (botol bekas alkohol saat rapid test).

Sistem Pengelolaan Limbah B3 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.56 / MenlhkSetjen / 2015. Limbah infeksius, limbah benda tajam, limbah kimia, dan limbah farmasi dimusnahkan dengan insinerator. Residu jarum suntik dirusak dengan penghancur jarum. Residu dan abu insinerasi diproses menggunakan pemadatan. Jika kandungan logam berat di bawah baku mutu, maka limbah tersebut dapat ditimbun. Pengelolaan limbah medis yang tepat dapat mencegah pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit. Salah satu pengolahan limbah medis yang potensial adalah insinerasi. Sistem insinerasi menghasilkan residu dan limbah abu yang harus ditangani lebih lanjut agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. Artikel ini dipublikasikan pada Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Airlangga pada September 2020.

selengkapnya

 

06 Oct2020

Seberapa Besar Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Stunting di Bangka Belitung?

Stunting merupakan bentuk terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi pandemi COVID-19 dapat menyebabkan terjadinya perubahan kondisi sosial dan mempengaruhi status gizi anak. Sebuah studi dilakukan oleh Wiwin Efrizal untuk mengetahui dampak pandemi terhadap prevalensi anak beresiko stunting di Bangka Belitung berdasarkan data status gizi dari sistem Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat secara elektronik (e-PPGBM).

Pembatasan kegiatan sosial budaya kemasyarakatan selama pandemi COVID-19 dapat menghambat akses konsumsi dan pelayanan gizi serta kesehatan anak, termasuk pelayanan gizi di posyandu. Kondisi ini diperparah dengan belum optimalnya pola asuh yang baik, sehingga dapat menyebabkan peningkatan prevalensi stunting. Peningkatan akses pangan di tingkat rumah tangga dan perbaikan pada pola asuh, terutama pemberian makan anak secara responsif dapat menghambat penurunan status gizi anak dan mencegah terjadinya stunting. Artikel ini dipublikasikan pada Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia pada September 2020.

selengkapnya

 

More Articles ...

  • Public Search Interest Analysis on Indonesian COVID-19 Containment Policy
  • Determinan Kepatuhan Masyarakat Kota Depok Terhadap Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Pencegahan COVID-19
  • Transmission Dynamics of COVID-19 Outbreaks Associated with Child Care Facilities – Salt lake City, Utah, April-July 2020
  • COVID-19 in Indonesia : Warning – Level 3, COVID-19 Risk in Indonesia is High
  • Misinformation Related to COVID-19 in Indonesia
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7

jadwalbbc

dask 16jl

surpls

plthndask

sistemkes

evajkn19

review publikasi

maspkt


reg alert

lapjkn

Memahami tentang

  • Sistem Kesehatan
  • Kebijakan Keluarga Berencana
  • Health Policy Tool
  • Health System in Transition Report

kursus

Arsip Agenda

2019  2020

2018  2017  2016

2015  2014  2013

2012  2011  2010

sistelkon

youtube ic  youtube ic  youtube ic

Facebook Page

Copyright © 2019 | Kebijakan Kesehatan Indonesia

  • Home
  • Visi & Misi
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • E-library
  • Pengukuhan