• angka jitu
  • togel 4d
  • agen togel
  • toto macau
  • slot 4d
  • bandar toto hongkong
  • bandar toto
  • bandar toto 4d
  • togel 4d
  • togel online
  • rajabandot
  • sydney lotto
  • hongkong lotto
  • hk lotto
  • bandar slot 4d
  • togel online
  • slot gacor
  • agen toto
  • toto slot 4d
  • rajabandot
  • toto macau
  • toto macau
  • rajabandot
  • toto macau
  • toto macau
  • toto macau
  • situs slot gacor
  • bandar toto macau
  • situs toto
  • toto macau
  • bandar slot gacor
  • situs slot
  • rtp live slot
  • toto slot
  • toto macau
  • bandar togel online
  • bandar toto macau
  • bandar toto hongkong
  • togel online
  • togel sdy
  • togel online
  • colatogel
  • situs toto
  • toto macau
  • bandar toto 4d
  • situs toto
  • bandar togel online
  • toto slot
  • toto togel
  • togel online
  • toto macau
  • toto hk lotto
  • colatogel
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • toto macau
  • togel online
  • togel online
  • situs slot
  • slot gacor
  • bandar slot 4d
  • slot qris
  • slot gacor
  • bandar slot online
  • toto macau
  • toto hk
  • bandar slot
  • slot gacor
  • paito hk
  • toto hk
  • bandar slot
  • toto togel 4d
  • bandar slot gacor
  • togel online
  • situs toto
  • bandar slot gacor
  • bandar slot gacor
  • bandar slot gacor
  • toto slot
  • bandar slot
  • Kebijakan Kesehatan Indonesia.net

    Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
    Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menyelenggarakan

    Diskusi Kebijakan Kesehatan

    Reformasi Pengorganisasian Tenaga Kesehatan

    Selasa, 29 April 2014
    Gedung Granadi Kuningan Jakarta

     

      PENGANTAR

    Ketidakmerataan distribusi tenaga kesehatan masih menjadi permasalahan penting di Indonesia. Adanya sistem desentralisasi tidak memperbaiki kondisi ini dan mungkin malah semakin memperburuk kondisi. Sebelum desentralisasi, ada penugasan wajib oleh Departemen Kesehatan pada setiap lulusan baru dokter, dokter gigi, apoteker, dan tenaga medis lain untuk bekerja di daerah miskin dan terpencil. Sekarang, dengan adanya penerapan system desentralisasi, Pemerintahan Daerah harus lebih kreatif untuk bisa memperkerjakan tenaga medis secara mandiri tanpa bantuan pemerintahan pusat. Hal ini menjadi sulit karena kurangnya kemampuan Pemda untuk menyediakan insentif tinggi dan/ atau terkait masalah di daerah terpencil.

    Diskusi ini diusahaan akan menjawab pertanyaan berikut:

    1. Apa hasil dari penataan tenaga kesehatan, khususnya dokter pasca desentralisasi?
    2. Bagaimana ideologi dalam proses pendidikan tinggi kedokteran berusaha diubah melalui UU Pendidikan Kedokteran?
    3. Bagaimana sistem pendidikan tenaga kedokteran dapat menjamin ketersediaan di daerah sulit dan juga di front internasional?

     

     TUJUAN ACARA

    1. Mengetahui manajemen disitribusi dokter paska sistem desentralisasi.
    2. Mencari cara untuk penerapan UU Pendidikan Kedokteran dalam proses pendidikan kedokteran.
    3. Membuat rekomendasi untuk menjami ketersediaan dokter di daerah sulit melalui perbaikan sistem pendidikan tenaga kedokteran.\

     

      JADWAL KEGIATAN

    Selasa, 29 April 2014

    Waktu

    Acara

    Pembicara

    08.00 – 08.30

    Registrasi Peserta

     

    08.30 – 09.00

    Pembukaan dan Pengantar

    Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D

    09.00 – 10.30

    (90 Menit)

    SESI I: Reformasi dalam Pendidikan Tenaga Kesehatan

    1. Distribusi dokter dan tenaga spesialis
    2. Dampak ketidak merataan Dokter pada Jaminan Kesehatan Nasional, apakah menghambat reformasi pembiayaan kesehatan?
    3. Tantangan kebijakan penyebaran tenga kesehatan

    Moderator : dr. Mustofa 

    Pembicara:

    Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D

    Dengan Pembahasan sebagai berikut:

    Dr. Puti Marzoeki dari World Bank Jakarta

    Konsultan WHO, Haroen Hartiah

    Badan PPSDM - dr Untung Suseno Sutarjo

     

    10.30 – 10.45

    Coffee Break

    10.45 – 12.15

    (90 Menit)

    Sesi II

    1. Ideologi UU Pendidikan Kedokteran dan reformasi apa yang ingin dicapai
    2. Diskusi : tantangan kurikulum dan reformasinya

    Pembicara :

    Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

    Pembahas :

    Ketua AIPKI, Prof. Dr. Med Tri Hanggono Achmad

    Dr. Arsita - Ditjen Dikti

     

     

     

     

     

    13.15 – 14.30

    (75 Menit)

    SESI III:

    Kesiapan Dosen-dosen Fakultas Kedokteran untuk Reformasi

    1. Siapa mereka? Apa saja kelompoknya menurut UU Pendidikan Kedokteran?
    2. Apakah cukup jumlahnya?
    3. Bagaimana penanganannya?

    Pembahas:

    1. Dr. Hendro Wartatmo Sp.B-KBD dari FK UGM
    2. Dr. Purwadi Sp.B-KBA dari FK Unair 

    14.30 – 15.00

    Diskusi Penutup

    Tim PKMK FK UGM

     

      PESERTA

    Peserta yang diharapkan menghadiri seminar ini adalah para Dekan Fakultas Kedokteran, Ditjen Dikti, AIPKI, Anggota IDI, dan Badan PPSDMK, dan setiap pihak yang berkecimpung regulasi dalam SDM kesehatan. Seminar ini bersifat bebas biaya dan limited seat sehingga sangat diharapkan untuk mendaftar terlebih dahulu kepada pengelola. Kami juga tidak menanggung transport dan akomadasi para peserta.

     

      PENDAFTARAN DAN INFORMASI

    Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM
    Sdri. Intan Farida Yasmin/ Hendriana Anggi
    Gdg. IKM Sayap UtaraLt. 2, Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281
    Telp.: +62274 – 549425
    Mobile: (Intan Farida Yasmin: +628129017065),
    (Hendriana Anggi: +6281227938882)
    Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.; This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
    Web: www.kebijakankesehatanindonesia.net