Seminar: Launching 7 Topik Prioritas dalam Penggunaan DaSK (Dashboard Sistem Kesehatan)

Kerangka Acuan Kegiatan

Seminar: Launching 7 Topik Prioritas dalam Penggunaan Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) berdasarkan Prinsip Transformasi Kesehatan

Rabu, 22 Januari 2025  |  Pukul: 10.00 - 12.00 WIB

  LATAR BELAKANG

Sistem kesehatan yang tangguh merupakan fondasi penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di Indonesia, berbagai tantangan kesehatan seperti stunting, tuberkulosis, kematian ibu, penyakit jantung, katarak, diabetes melitus, dan stroke masih menjadi permasalahan utama yang memerlukan perhatian serius. Sebagai bagian dari upaya strategis untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan pendekatan berbasis data yang mampu memberikan informasi akurat dan mendalam guna mendukung pengambilan keputusan yang efektif.

Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) hadir sejak tahun 2019 sebagai inovasi dalam analisis kebijakan berbasis data yang. Portal ini memuat tujuh topik prioritas kesehatan yang telah diidentifikasi sebagai isu utama dalam upaya perbaikan sistem kesehatan nasional dengan prinsip transformasi kesehatan.

Melalui DaSK, pengguna dapat mengakses data terkini, analisis kebijakan kesehatan berbasis bukti, serta visualisasi yang intuitif untuk membantu memahami situasi kesehatan secara komprehensif di level pusat, propinsi, sampai kabupaten. Lebih lanjut DaSK dapat dikelola oleh berbagai lembaga pendidikan, riset dan konsultan yang tertarik melalui keanggotaan melalui Klub Analisis Data Kesehatan (KADK). Juga dapat diikuti oleh perorangan.

Seminar ini diharapkan menjadi langkah awal yang strategis dalam mendukung kolaborasi lintas sektor guna memperkuat penanganan penyakit dan masalah-masalah kesehatan prioritas berdasarkan prinsip transformasi kesehatan.

  TUJUAN

  1. Memperkenalkan Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) sebagai alat analisis kebijakan berbasis data dengan prinsip transformasi kesehatan
  2. Mendorong berbagai organisasi dan perorangan untuk menjadi anggota Klub Analisis Data Kesehatan.
  3. Mendorong pemanfaatan DaSK dalam pengajaran, penelitian, dan pengambilan keputusan strategis di bidang kesehatan.
  4. Membuka peluang kolaborasi antara institusi pendidikan dan pemangku kepentingan dalam rangka memperkuat sistem kesehatan di Indonesia.

  PESERTA

  • Pimpinan Fakultas Kedokteran( FK)
  • Pimpinan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
  • Pimpinan Fakultas Kedokteran Gigi
  • Pimpinan Politeknik Kesehatan (Poltekkes)
  • Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)
  • Pengelola lembaga konsultan kesehatan dan lembaga penelitian
  • Perorangan dosen, peneliti, dan mahasiswa ilmu-ilmu kesehatan.

Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid pada:

Hari, tanggal : Rabu, 22 Januari 2025
Waktu : 10.00-12.00 WIB
Tempat : Common Room, Gedung Penelitian dan Pengembangan Lt. 1 FK-KMK UGM

 

Agenda

Waktu Kegiatan
10.00-10.05

Pembukaan (MC: Ovillia )
Moderator: M. Faozi Kurniawan, SE., Akt., MPH

10.05 - 10.25

Sesi 1: Pengantar konsep dan aplikasi DaSK

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D
(Guru Besar FK-KMK Universitas Gadjah Mada)

video   materi

Pembahas: Dwi Puspasari, SKM., M.Sc
Plt. Kepala Pusat Kebijakan Upaya Kesehatan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (BKPK Kemenkes RI)

video

10.25 - 11.20

Sesi 2: Pengantar Klub Analisis Data Kesehatan
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D (Guru Besar FK-KMK Universitas Gadjah Mada)

Membership Klub Analisis Data Kesehatan
Sensa Gudya Sauma Syahra, S.Kom., M.Cs (Peneliti PKMK FK-KMK UGM)

video   materi

Pembahas:

Prof. Dr. dr. Sabarinah, Msc
(Ketua Umum Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia)

video

drg. Suryono, S.H, M.M, Ph,D
Ketua umum Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI)

video

Dr. dr. Suryani Yuliyanti, M.Kes
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

video   materi

11.20 - 11.30

Sesi 3: Pengantar 7 Topik Prioritas dalam Penggunaan Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) dalam Annual Scientific Meeting (ASM) FK-KMK UGM

Shita Listya Dewi, SIP., MM., MPP
(Sekretaris Pusat dan Konsultan PKMK FK-UGM)

video   materi

11.30 - 11.50

Diskusi dan Tanya Jawab dengan peserta

video

  Reportase

 

Seminar Transformasi Sistem Kesehatan dalam Perspektif Desentralisasi Kesehatan dan Peran Serta Swasta

Kerangka Acuan Kegiatan

Minat Utama Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Prodi S2 HPM FK-KMK UGM menyelenggarakan Seminar dengan tema

Seminar Transformasi Sistem Kesehatan dalam Perspektif Desentralisasi Kesehatan dan Peran Serta Swasta

Rabu, 28 Desember 2022

   Latar Belakang

Seminar Transformasi Sistem Kesehatan dalam Perspektif Desentralisasi Kesehatan dan Peran Serta Swasta ini merupakan bagian tak terpisahkan dari mata kuliah Reformasi Sistem Kesehatan di KMPK, Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM. Tujuan diselenggarakannya seminar ialah meningkatkan kinerja sektor kesehatan. Setelah adanya JKN saat ini sistem kesehatan di Indonesia belum memperlihatkan hasil yang memuaskan karena ada masalah ketidakadilan sosial dan kekurangan anggaran kesehatan untuk pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Beberapa indikator kesehatan masyarakat ada yang membaik, namun ada yang memburuk.

Dalam konteks Pandemi COVID-19, terjadi sebuah situasi yang memburuk karena sistem kesehatan Indonesia terlihat lemah dalam penanganannya, terutama di masa-masa awal pandemi. Dalam situasi pandemi, dicanangkan sebuah reformasi sistem kesehatan yang sudah diwacanakan oleh Presiden Jokowi, dalam bentuk Transformasi Sektor Kesehatan. Transformasi sektor kesehatan ini menggunakan pendekatan pilar-pilar transformasi yang secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan dalam RPJMN. Sebagai catatan tujuan RPJMN sudah diresmikan sebelum pandemi 2020-2021. Namun adanya pandemi membuat strategi Kementerian Kesehatan diubah dengan melakukan pembelajaran saat pandemi sehingga menghasilkan Transformasi Kesehatan.

Dalam pengembangan dan implementasinya, Transformasi Sistem Kesehatan terkesan bersifat top-down. Dinas Kesehatan dan berbagai pemangku kepentingan di daerah kurang dilibatkan. Dalam konteks demikian, seminar ini akan membahas bagaimana transformasi sektor kesehatan dapat dijalankan di daerah dan juga respon pelaku swasta. Hal ini sangat penting mengingat kesehatan adalah sektor yang didesentralisasikan.

   Tujuan 

  1. Membahas respon Dinas Kesehatan terhadap Reformasi Sektor Kesehatan
  2. Membahas respon RS pemerintah terhadap Reformasi Sektor Kesehatan
  3. Membahas respon RS Swasta terhadap Reformasi Sektor Kesehatan.

Narasumber

  1. Adinkes
  2. ARSADA
  3. Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI)
  4. Dinas Kesehatan Kota Balikpapan

Peserta

  • Mahasiswa S2 Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM
  • Mahasiswa S2 FK-KMK UGM
  • Para alumni S2 FK-KMK UGM
  • Konsultan
  • Pihak-pihak lain yang berminat.

   Waktu Kegiatan

Hari, tanggal : 28 Desember 2022
Waktu : 10.00-12.00 WIB

   Agenda

Waktu Topik / Materi dan Narasumber
Moderator: Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, MKes
10.00 – 10.10 WIB

Pengatar dan Pembukaan
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD

video

10.10 – 10.25 WIB

Transformasi sistem kesehatan dalam perspektif desentralisasi kesehatan dan peran serta swasta oleh Faisal Mansur, SKM, MPH

video

10.25 – 11.25 WIB

Pembahasan:

Pembahas 1: dr. Andi Sri Juliarty R, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan)

video

Pembahas 2: dr. Mohamad Subuh, MPPM (Ketua Umum Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES))

video

Pembahas 3: Dr. R. Heru Ariyadi, MPH (Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA))

video

Pembahas 4: drg. I. Ichsan Hanafi, M.A.R.S. (Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI))

video

11.25 – 11.40 WIB Diskusi dan tanya jawab 
11.40 – 11.50 WIB

Penutupan - Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD

video

 

Webinar Tantangan dan Strategi dalam Kesehatan Mental Remaja

Kerangka Acuan Kegiatan Webinar

Tantangan dan Strategi dalam Kesehatan Mental Remaja

Selasa, 22 November 2022
Pukul 13.00 – 14.30 WIB

   Latar Belakang

Tantangan kesehatan mental merupakan masalah kesehatan utama yang dihadapi kaum muda secara global terutama pada masa remaja. Masa remaja merupakan masa transisi anak-anak menjadi dewasa. Namun, terlepas dari pentingnya melindungi kesehatan mental dan kesejahteraan emosional, remaja cenderung memiliki pengetahuan yang terbatas tentang apa artinya sehat secara mental atau bagaimana mempertahankan kesehatan mentalnya. Media sosial menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Dampak media sosial pada kesehatan remaja menjadi prioritas karena peningkatan masalah kesehatan mental secara simultan. Menurut WHO pada 2019, 1 dari setiap 8 orang atau 970 juta orang di seluruh dunia memiliki gangguan mental. Gangguan kecemasan dan depresi yang paling umum terjadi. Pada 2020, jumlah orang yang dengan gangguan kecemasan dan depresi meningkat secara signifikan karena pandemi COVID-19.

Perkiraan awal menunjukkan peningkatan masing-masing 26% dan 28% untuk gangguan kecemasan dan depresi berat hanya dalam satu tahun. Indonesia memiliki prevalensi orang dengan gangguan jiwa sekitar 1 dari 5 penduduk, artinya sekitar 20% populasi di Indonesia itu mempunyai potensi-potensi masalah gangguan jiwa. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menyebutkan bahwa lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Prevalensi depresi pada penduduk umur ≥ 15 tahun tertinggi pada provinsi Sulawesi Tengah sebesar 12.3 dan prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk umur ≥ 15 tahun di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 19.8. Oleh karena itu, masalah kesehatan jiwa pada anak dan remaja yang tidak ditangani dengan baik akan berdampak terhadap kualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Dalam upaya meningkatkan kesehatan jiwa, perlu perhatian pemerintah dan kerja sama semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat maupun pemangku kepentingan terhadap masalah kesehatan jiwa melalui berbagai upaya mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Promosi kesehatan mental di lingkungan sekolah masih sangat kurang sehingga pelajar ataupun mahasiswa belum mengetahui secara pasti bagaimana mereka menghadapi tantangan di hidupnya.

Oleh karena itu, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan webinar dengan judul “Tantangan dan Strategi dalam Kesehatan Mental pada Remaja”.

   Tujuan 

Kegiatan ini dilakukan untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk:

  1. Mengetahui situasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa terkait kesehatan jiwa remaja
  2. Mengetahui strategi dan tantangan kebijakan kesehatan jiwa remaja
  3. Membahas penguatan kebijakan kesehatan jiwa remaja

  Pembicara

Narasumber

  1. Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah
    • Situasi pelaksanaan layanan kesehatan mental remaja
    • Tantangan dan strategi dalam memperkuat jaringan layanan kesehatan jiwa pada remaja
  2. dr. Fiddina Mediola, Sp.KJ (Direktur RSK Puri Nirmala)
    • Tantangan dan strategi dalam edukasi kesehatan mental pada remaja

Pembahas

  1. Direktorat Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI
  2. WHO

   Target Peserta

  1. Pengambil keputusan nasional dan daerah.
  2. Akademisi bidang kesehatan masyarakat, kebijakan kesehatan, dan lain - lain.
  3. Peneliti, konsultan dan pemerhati bidang kesehatan masyarakat, kebijakan kesehatan, dan sebagainya.
  4. Pemangku kepentingan lainnya.

   Waktu Kegiatan

Hari, tanggal : Selasa, 22 November 2022
Pukul : 13.00-14.30 WIB

   Detil Kegiatan

Waktu Kegiatan
13.00-13.05 Pembukaan
13.05-13.10

Sambutan
Shita Listya Dewi, Kepala Divisi Kebijakan Kesehatan Masyarakat, PKMK FK-KMK UGM

video

13.10-13.40

Pemaparan

dr. Jumriani (Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah)

video   materi

dr. Fiddina Mediola, Sp. KJ (Direktur RSK Puri Nirmala)

VIDEO   materi

13.40-14.00

Pembahasan

VIDEO

Direktorat Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI

dr Ashra Vina Daswin - WHO

materi

14.00-14.25 Diskusi dan Tanya Jawab
14.25-14.30 Penutupan

REPORTASE 

 

Narahubung

Ardhina (0896 7934 4417)

 

 

Reportase Penguatan dan Keberlanjutan Kebijakan Pembiayaan Kesehatan & JKN di Sumatera Utara

(Studi Kasus Pembiayaan Penyakit Katastropik Melalui Data Sampel BPJS Kesehatan)

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM, menggelar webinar Forum Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang bertajuk “Dukungan Perguruan Tinggi di Berbagai Provinsi Dalam Penguatan Dan Keberlanjutan Kebijakan Pembiayaan Kesehatan & JKN”. Kegiatan ini terdiri atas enam seri dan dilaksanakan pada setiap bulan dari Juni – Desember 2022 dengan melibatkan mitra dari perguruan tinggi di beberapa provinsi. Pada seri ketiga (31/08/22), webinar dilaksanakan bersama mitra PKMK dari Universitas Sumatera Utara yaitu Dosen Dr. Juanita, SE., M.Kes sebagai narasumber utama untuk membahas Studi Kasus Pembiayaan Penyakit Katastropik Melalui Data Sampel BPJS Kesehatan di Sumatera Utara.

Webinar ini juga melibatkan pembahas yaitu dr. Miko dari perwakilan Dinas Kesehatan Sumatera Utara, dr. Ardytia Lesmana sebagai Kepala Bidang PMR Kantor Cabang Padang Sidempuan dari BPJS Kesehatan dan Ika Hardina Lubis, SE,M.SE, MA sebagai Kepala Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya, Bappeda Sumatera Utara. Seluruh kegiatan webinar seri ketiga ini di fasilitasi oleh Siti Khadijah Nasution selaku Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.

Kegiatan seri ketiga ini dibuka oleh M. Faozi Kurniawa selaku peneliti pembiayaan kesehatan dari PKMK FK-KMK UGM. Dalam pembukaan Faozi menekankan strtaegi yang perlu ditekankan untuk pemerintah daerah dalam memperkuat pembiayaan kesehatan di daerah untuk transformasi sistem kesehatan. Setelah pembukaan, moderator mempersilahkan kepada narasumber yaitu Juanita untuk memaparkan materi yang membahas tentang kondisi prevalensi penyakit katastropik di Sumatera Utara berdasarkan data rill dan sampel BPJS Kesehatan.

Dari gambaran kondisi tersebut, tergambarkan bahwa penyakit katastropik yang paling tinggi di Sumatera Utara adalah gagal ginjal yang memiliki klaim cukup banyak diantara penyakit lainnya. Juanita menjelaskan bahwa tingginya penyakit katastropik di Sumatera Utara di pengaruhi oleh gaya hidup masyarakat yang kurang sehat dan masih terbatasnya program preventif-promotif untuk penangan penyakit tidak menular (PTM).

Selain itu, Juanita juga mengusulkan rekomendasi dengan: 1) pencegahan faktor risiko dari tangkat pobindu, puskesmas, sekolah dan masyarakat secara umum dengan melakukan edukasi; 2) kolaborasi perguruan tinggi bersama pemerintah daerah dan masyarakat untuk minindak lanjuti hasil penelitian; 3) pengawasan makanan dan minuman dari industry rumahan; dan 4) sosialisasi GERMAS ke berbagai pemangku kepentingan di daerah.

Setelah sesi pemaparan, moderator memberikan kesempatan kepada tiga pembahas untuk memberikan tanggapan. Ketiga pembahas menyepakati gambaran kondisi prevalensi katastropik di Sumatera Utara. Pembahas juga menyetujui untuk rekomendasi dalam penanganan katastropik ini perlu dilakukan karena dapat mendukung pencapaian target indikator RPJMD Sumatera Utara. Diskusi dengan para pembahas dan narasumber di lanjutkan melalui sesi tanya jawab. Pada sesi ini, terdapat penekanan untuk pemerintah daerah dapat berkolaborasi dengan perguruan tinggi melalui pemanfaatan hasil penelitian dan analisis yang telah tersedia.

Link Terkait:

Dukungan Perguruan Tinggi di Berbagai Provinsi Dalam Penguatan dan Keberlanjutan Kebijakan Pembiayaan Kesehatan & JKN di DaerahDalam Penguatan dan Keberlanjutan Kebijakan Pembiayaan Kesehatan & JKN di Daerah

 

 

Webinar Tantangan dan Strategi dalam Menghadapi Maraknya Promosi Produk Pengganti ASI

Kerangka Acuan Kegiatan

Webinar Tantangan dan Strategi dalam Menghadapi Maraknya Promosi Produk Pengganti ASI

31 Agustus 2022  |  Pukul : 13.00-14.20 WIB

   Latar Belakang

Air susu ibu dianggap sebagai sumber nutrisi terbaik bagi bayi. ASI secara luas diakui sebagai cairan biologis yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. WHO merekomendasikan bahwa bayi harus disusui secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan. Selain nutrisinya, menyusui itu nyaman dan murah, serta melekatkan ikatan bagi ibu dan bayi.

Masalah menyusui menjadi masalah serius di masyarakat tertentu ketika perusahaan susu formula ikut berperan dan meluncurkan program promosi mereka di masyarakat itu. Formula bayi dimaksudkan sebagai pengganti makanan bayi yang efektif. Meskipun produksi produk yang identik dengan ASI tidak mungkin dilakukan, setiap upaya telah dilakukan untuk meniru profil nutrisi ASI untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang normal. Susu sapi atau susu kedelai paling sering digunakan sebagai bahan dasar, dengan bahan tambahan ditambahkan untuk lebih mendekati komposisi ASI manusia dan untuk mendapatkan manfaat kesehatan, termasuk zat besi, nukleotida, dan komposisi campuran lemak.

Para ibu mendapatkan informasi dan saran pemberian makan bayi dari berbagai sumber. Salah satu caranya adalah melalui informasi promosi dari perusahaan susu formula bayi. Ini bisa melalui iklan media massa, distribusi materi promosi, dan kegiatan pemasaran point-of-purchase. Kedua, perusahaan mencoba menjangkau ibu secara tidak langsung dengan menumbuhkan preferensi merek melalui kontak dan dukungan dari profesional kesehatan. Kegiatan yang ditujukan untuk bidang medis antara lain mendukung konferensi dan seminar profesional; membayar biaya untuk pertemuan profesional; perlengkapan dan perlengkapan perabotan; dan lain - lainnya.

Oleh karena itu, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK - KMK UGM) menyelenggarakan webinar dengan judul “Tantangan dan Strategi dalam Menghadapi Maraknya Promosi Produk Pengganti ASI”.

   Tujuan 

Kegiatan ini dilakukan untuk memperingati hari ASI sedunia. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk:

  1. Mengetahui situasi pelaksanaan pemberian ASI sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu
  2. Mengetahui strategi dan tantangan kebijakan pemberian ASI termasuk penggunaan produk pengganti ASI.
  3. Membahas penguatan kebijakan penggunaan produk pengganti ASI.

   Target Peserta

  1. Pengambil keputusan nasional dan daerah.
  2. Akademisi bidang kesehatan masyarakat, kebijakan kesehatan, dan lain - lain.
  3. Peneliti, konsultan dan pemerhati bidang kesehatan masyarakat, kebijakan kesehatan, dan sebagainya.
  4. Pemangku kepentingan lainnya.

   Narasumber

  1. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
    • Situasi pelaksanaan pemberian ASI di DIY
    • Tantangan dan strategi dalam menghadapi promosi produk pengganti ASI di DIY
  2. Annisa Septy Nurcahyani, M.Tr.Keb (Konselor Laktasi)
    • Tantangan dan strategi dalam mengedukasi pemberian ASI eksklusif dan menghadapi maraknya promosi produk pengganti ASI

   Pembahas

  1. Direktorat Gizi dan KIA, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI
  2. WHO

   Agenda Kegiatan

Hari/Tanggal : Rabu, 31 Agustus 2022
Pukul : 13.00-14.30 WIB

   Detail Kegiatan

Waktu Kegiatan Pembicara
13.00 – 13.05 WIB

Pembukaan

13.00 – 13.10 WIB Sambutan

Shita Listya Dewi, Kepala Divisi Kebijakan Kesehatan Masyarakat, PKMK FK-KMK UGM

video

13.10 – 13.40 WIB

Pemaparan

Endang Pamungkasiwi, S.KM., M.Kes - Dinkes DIY 

video   materi

Annisa Septy Nurcahyani, M.Tr.Keb 

video   materi

13.40 – 14.00 WIB

Pembahasan

Ir. Mursalim, MPH
(Direktorat Gizi & KIA, Kemkes RI )

video

14.00 – 14.15 WIB

Diskusi dan Tanya Jawab 

14.15 – 14.20 WIB

Penutupan 

REPORTASE 

 

Narahubung

Ardhina Nugrahaeni  |  WA: 0896-7934-4417

 

 

Webinar Perempuan dan Upaya Pencegahan serta Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Kerangka Acuan Kegiatan

Webinar Perempuan dan Upaya Pencegahan serta Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Kamis, 29 September 2022  |  Pukul : 13.00-14.30 WIB

   Latar Belakang

Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti stroke, penyakit jantung iskemik (PJI), dan penyakit jantung hipertensi, merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia berdasarkan hasil kajian Global Burden of Disease Study pada 2019.1 Faktor - faktor yang diketahui berkontribusi secara substansial dalam menyebabkan beban kesakitan penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia sekurang - kurangnya meliputi pola makan, tekanan darah sistolik yang tinggi, kadar gula darah puasa yang tinggi, perilaku merokok, indeks massa tubuh yang tinggi, polusi udara, kolesterol tinggi, dan kurangnya aktivitas fisik.2 Faktor - faktor risiko serta akses kepada pelayanan penyakit jantung dan pembuluh darah juga dipengaruhi oleh determinan sosial ekonomi, seperti kondisi geografik, pendapatan, tingkat pendidikan, dan gender.

Perspektif gender berpengaruh pada upaya - upaya pencegahan dan pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah. Menurut Bots dkk. (2017), penyakit jantung dan pembuluh darah seringkali dipersepsikan sebagai “a man’s disease” atau penyakit laki - laki.6 Asumsi - asumsi ini berasal dari mispersepsi sepanjang sejarah, bahwa manifestasi penyakit jantung dan pembuluh darah pada perempuan tidak sama dengan gejala - gejala yang dialami oleh laki - laki.6 Sementara itu, di Indonesia, perempuan diperkirakan memiliki kerentanan yang lebih besar pada faktor - faktor risiko biologis, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan indeks massa tubuh yang tinggi.7 Selain itu, perempuan di Indonesia juga memiliki kerentanan sosial ekonomi yang lebih besar dibandingkan laki - laki, yang dapat berpengaruh pada akses perempuan terhadap pelayanan kesehatan.

Di Indonesia, prioritas program kesehatan bagi perempuan lebih banyak terfokus pada area kesehatan ibu, anak, dan bayi baru lahir.7 Penyakit jantung dan kardiovaskular belum menjadi fokus spesifik bagi program - program kesehatan perempuan di Indonesia.7 Hal ini berpotensi menciptakan kesenjangan pelayanan kesehatan jantung dan pembuluh darah yang terkait gender.

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK - KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengidentifikasi pentingnya penguatan pelayanan penyakit jantung dan pembuluh darah yang mengakomodasi kebutuhan dan tantangan yang dialami perempuan guna mencapai pemerataan pelayanan kesehatan di Indonesia. Webinar ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Jantung Nasional yang jatuh pada bulan September 2022. Webinar ini diharapkan dapat memfasilitasi dialog antara berbagai pemangku kepentingan (klinisi, akademisi, peneliti, pemerintah, dan pemangku kepentingan lain), serta meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan penyakit jantung dan pembuluh darah yang sensitif gender.

   Tujuan  Kegiatan

  1. Mempelajari faktor risiko, diagnosis, dan prognosis penyakit jantung dan pembuluh darah pada perempuan
  2. Mempresentasikan hasil studi terkait pengalaman perempuan Indonesia dengan penyakit jantung.
  3. Memahami perspektif perempuan dalam mengakses layanan kesehatan untuk penyakit tidak menular

   Target Peserta

  1. Klinisi, peneliti, akademisi, dan mahasiswa
  2. Dinas kesehatan, puskesmas, dan rumah sakit
  3. Masyarakat umum

   Narasumber

  1. dr. Leonora Johana Tihuata, SpJP – dalam konfirmasi
    (Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang, Indonesian Women of Cardiology)
  2. Sutantri Skep, RN, MSc, PhD – dalam konfirmasi
    (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

   Pembahas

  1. Abigael Wohing Ati, MA – dalam konfirmasi (Peneliti PKMK FK - KMK UGM)

   Agenda Kegiatan

Hari/Tanggal : kamis, 29 September 2022
Pukul : 13.00-14.30 WIB

   Detail Kegiatan

Waktu Kegiatan Pembicara
13.00 - 13.10

Persiapan kegiatan dan Pembukaan
Moderator dan MC: dr. Srimurni Rarasati, MPH

Shita Listya Dewi
(Kepala Divisi Kebijakan Kesehatan PKMK FK - KMK UGM)

video

13.10 - 13.25 Mempelajari faktor risiko, diagnosis, dan prognosis penyakit jantung dan pembuluh darah pada perempuan

dr. Leonora Johana Tihuata, SpJP

materi   video

13:25 - 13:40 Mempresentasikan hasil studi terkait pengalaman perempuan Indonesia dengan penyakit jantung.

Sutantri, S.Kep, RN, MSc, PhD

materi   video

13:40 - 14:05

Pembahasan:

Memahami perspektif perempuan dalam mengakses layanan kesehatan untuk  penyakit tidak menular

Abigael Wohing Ati, MA

materi   video

14.05 - 14.25 Diskusi: Tanya & Jawab
14.25 - 14.30 Penutupan

Moderator dan MC:
Mentari Widiastuti, MPH

REPORTASE KEGIATAN

 

Keikutsertaan dalam kegiatan ini tidak dipungut biaya

Narahubung

Mentari Widiastuti (0857-4166-6306)
Sandra Frans (0821-4491-0230)

 

 

Reportase Webinar Forum Kebijakan JKN: (Studi Kasus di Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan)

Dukungan Perguruan Tinggi di Berbagai Provinsi dalam Penguatan dan Keberlanjutan Kebijakan Pembiayaan Kesehatan & JKN di Jawa Timur

28jn5Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK - KMK UGM, menggelar webinar Forum Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang bertajuk “Dukungan Perguruan Tinggi di Berbagai Provinsi dalam Penguatan dan Keberlanjutan Kebijakan Pembiayaan Kesehatan & JKN”. Kegiatan ini terdiri atas enam seri dan dilaksanakan setiap bulan pada Juni – Desember 2022 dengan melibatkan mitra dari perguruan tinggi di beberapa provinsi. Pada seri pertama (28/06/22), webinar dilaksanakan bersama mitra PKMK yaitu dosen Poltekkes Kemenkes Malang yaitu Puguh Priyo Widodo, Amd., RMIK., S.Si., SKM., MMRS., AAAK sebagai narasumber utama untuk membahas studi kasus tentang pembiayaan kesehatan dan JKN dalam studi kasus di Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan.

Continue Reading

Dukungan Perguruan Tinggi di Berbagai Provinsi Dalam Penguatan Dan Keberlanjutan Kebijakan Pembiayaan Kesehatan & JKN di Daerah

Kerangka Acuan Kegiatan

Dukungan Perguruan Tinggi di Berbagai Provinsi
Dalam Penguatan dan Keberlanjutan Kebijakan
Pembiayaan Kesehatan & JKN di Daerah

   Latar Belakang

Saat ini, sistem kesehatan di Indonesia akan melakukan pemulihan pasca pandemi COVID-19. Kementerian Kesehatan telah menyiapkan rancangan transformasi sistem kesehatan untuk menyambut endemi di Indonesia. Salah satu bagian komponen terpenting dalam transformasi ini adalah penguatan pembiayaan kesehatan. Transformasi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan, tetapi juga membutuhkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan utamanya pemerintah daerah, perguruan tinggi dan berbagai kelompok kepentingan terkait lainnya.

PKMK FKKMK UGM mengajak mitra universitas di setiap provinsi untuk melakukan dialog kebijakan dengan pemerintah daerah dan/atau pemerintah pusat untuk mendukung pelaksanaan kebijakan pembiayaan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional (JKN). Dialog kebijakan ini menjadi penting mengingat anggaran kesehatan di pusat hingga daerah mengalami gangguan selama pandemi COVID-19. Di sisi lain, Beban Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) setiap tahun semakin meningkat. Tahun 2017 ke tahun 2018 terjadi peningkatan berturut - turut 26% (2017), 12% (2018), 15% (2019) dan turun -12% tahun 2020 karena situasi pandemi. Data BPJS Kesehatan menggambarkan bahwa penyakit katastropik tahun 2020 menempati 25% - 31% dari total beban jaminan kesehatan. Beban jaminan kesehatan untuk penyakit katastropik secara nasional dapat dijelaskan dalam Gambar di bawah ini.

gb22

Gambar 1. Beban Jaminan Kesehatan untuk Penyakit Katastropik (juta rupiah) dengan data sampel 1%.

Tujuan sistem kesehatan yang ingin tercapainya ekuitas atau berkeadilan memperlihatkan perlu adanya pelibatan pemangku kepentingan untuk menganalasis masalah pembiayaan kesehatan dan JKN di daerah. Berdasarkan penelitian terdahulu menunjukkan bahwa terjadi penggunaan dana klaim BPJS yang sangat tinggi di propinsi-propinsi yang maju. Selain itu, pembiayaan kesehatan sebelum dan selama pandemi COVID-19 memiliki variasi pendapatan, belanja, dan pemanfaatan yang berbeda di setiap daerah berdasarkan kapasitas fiskal. Daerah dengan kapasitas fiskal rendah mengalami kendala dalam menyediakan akses dan fasilitas pelayanan kesehatan karena anggaran kesehatan yang terbatas tetapi beban yang besar.

   Tujuan 

Untuk itu, PKMK FK-KMK UGM mengajak berbagai perguruan tinggi di masing-masing provinsi dengan tujuan:

  1. Untuk menyajikan kondisi pembiayaan kesehatan dan pelaksanaan JKN berdasarkan data sampel BPJS Kesehatan, data rutin kesehatan dan data survey kesehatan terkait lainnya.
  2. Perguruan tinggi juga dapat menyajikan berbagai usulan untuk mengatasi persoalan pembiayaan kesehaan dan pelaksnaan JKN di daerah.

   Perguruan Tinggi dan Provinsi

Topik: Penguatan dan Keberlanjutan Kebijakan Pembiayaan Kesehatan & JKN di Daerah

28 JUNI

Poltekkes Kemenkes Malang, Jawa Timur

Narasumber: Puguh Priyo Widodo, Amd., RMIK., S.Si., SKM., MMRS., AAAK
(Dosen Poltekkes Kemenkes Malang)

video   materi

video   dr. Anita Flora - Dinkes Kabupaten Malang 
video   dr. Aissyiyah Nur An nisa - BPJS Kesehatan Kabupaten Malang 
video   dr. Dyah Miryanti, MM, AAAK - Kepala Cabang BPJS 
video   Sesi Diskusi 

REPORTASE WEBINAR

 

 

*topik ini dapat disesuaikan dengan studi kasus di daerah oleh setiap narasumber dari perguruan tinggi dan memanfaatkan data sampel BPJS Kesehatan, data rutin kesehatan dan data survey kesehatan lainnya yang dapat menjelaskan tentang pembiayaan kesehatan dan JKN di daerah.
**Narasumber dan pembahas dapat disesuaikan dengan kesepakatan bersama mitra.